Kenali Fungsi dan Cara Pemakaian 4 Obat Penyakit Asam Lambung

Rabu, 28 Oktober 2020 | 06:05 WIB
Kenali Fungsi dan Cara Pemakaian 4 Obat Penyakit Asam Lambung
Ilustrasi penyakit asam lambung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit asam lambung merupakan salah satu penyakit paling umum yang bisa menyerang siapa saja.

Penyakit ini jugalah yang disebut telah merenggut nyawa aktor Didi Petet dan dr Ryan Thamrin. Aktor senior itu menghembuskan napas terakhir pada bulan Mei 2015 lalu, sedangkan dr Ryan Thamrin pada bulan Agustus 2017.

Biasanya, gejala umum yang dialami sebagian besar orang ketika mengalami asam lambung kronis adalah rasa panas dari perut hingga ke dada, disertai rasa sakit pada ulu hati, lalu mengalami mual atau muntah, batuk kering hingga tenggorokan nyeri.

Pada penderita penyakit asam lambung, gejala tersebut biasanya muncul setelah makan pedas atau minum kafein serta jika telat makan.

Baca Juga: Sering Minum Kopi Bisa Tingkatkan Asam Lambung, Mitos atau Fakta?

Jika tidak diobati, penyakit asam lambung bisa menimbulkan komplikasi, seperti radang kerongkongan, hingga kambuhnya gejala asma.

Ketika mengalami gejala penyakit asam lambung, sebaiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter.

Untuk memastikan diagnosis penyakit asam lambung, dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti foto Rontgen dan endoksopi.

Beberapa pilihan obat asam lambung juga perlu dikonsumsi untuk mengatasi penyakit asam lambung.

Berikut Suara.com rangkum dari Alodokter yang perlu Anda ketahui obat asam lambung:

Baca Juga: Tujuh Bahan Alami Mengobati Asam Lambung, Mudah dan Murah!

1. Antasida

Antasida adalah jenis obat yang berfungsi untuk menetralkan asam lambung. Obat ini dapat dikonsumsi sebelum makan atau sesaat setelah makan.

Antasida tersedia dalam bentuk cairan suspensi dan tablet kunyah serta umumnya bisa dibeli bebas tanpa resep dokter.

Meski demikian, antasida tidak dianjurkan untuk digunakan dalam jangka panjang. Obat asam lambung ini juga dapat menimbulkan beberapa efek samping, misalnya diare, perut kembung, sembelit, dan peningkatan kadar magnesium dalam tubuh.

2. Antagonis H2

Antagonis H2 atau histamine 2 blocker adalah jenis obat-obatan yang berfungsi untuk mengurangi produksi asam lambung.

Obat jenis antagonis H2 bekerja lebih lambat, tetapi dapat meredakan gejala asam lambung untuk waktu yang lebih lama.

Berbeda dengan antasida yang dapat dibeli bebas, obat golongan antagonis H2, seperti ranitidine, cimetidine, dan famotidine, adalah obat resep.

Artinya, penggunaan obat-obatan asam lambung ini harus sesuai resep dan petunjuk pemakaian dari dokter.

3. Penghambat pompa proton

Penghambat pompa proton atau proton pump inhibitor adalah obat-obatan yang juga berfungsi untuk menurunkan asam lambung.

Obat ini juga hanya bisa diperoleh melalui resep dokter dan sering digunakan untuk mengobati beberapa gangguan pada lambung dan kerongkongan.

Beberapa jenis obat yang termasuk dalam golongan obat penghambat pompa proton adalah omeprazole, esomeprazole, dan lansoprazole. Obat ini diketahui tersedia dalam bentuk kapsul dan suntik.

4. Prokinetik

Prokinetik adalah jenis obat-obatan yang dapat membantu mengosongkan lambung lebih cepat dan menjaga fungsi katup di antara lambung dan kerongkongan, sehingga asam lambung tidak mudah naik ke kerongkongan.

Obat-obatan asam lambung ini hanya bisa diperoleh melalui resep dokter.

Beberapa contoh obat prokinetik adalah bethanechol dan metoclopramide.

Tak hanya itu, Anda juga perlu segera memeriksakan diri ke dokter apabila penyakit asam lambung sudah parah atau menimbulkan gejala lain, misalnya muntah darah, BAB berwarna hitam, atau penurunan berat badan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI