Pertama di Indonesia, RSCM Punya Layanan Klinik Kesehatan Pria & Pasangan

Selasa, 27 Oktober 2020 | 20:32 WIB
Pertama di Indonesia, RSCM Punya Layanan Klinik Kesehatan Pria & Pasangan
Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memeriksakan kesehatan seksual masih terasa tabu bagi masyarakat Indonesia. Tak sedikit orang justru merasa malu jika diketahui orang lain memiliki gangguan seksual. Terlebih, tak banyak layanan kesehatan khusus masalah seksual di Indonesia. Tapi kini, Anda tak perlu bingung lagi. Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan RSCM Kencana klaim menjadi rumah sakit pertama yang menyediakan layanan klinik kesehatan pria dan pasangan dengan pedekatan multidisiplin berbasis one-stop service pertama di Indonesia.

”Kami menyediakan layanan rawat intensif, hemodialisa, kamar operasi, dan berbagai fasilitas pemeriksaan penunjang. RSCM juga berinovasi dengan berbagai teknologi dan aplikasi agar pasien dapat menjadwalkan dirinya secara daring sebelum berkunjung, salah satunya dengan aplikasi RSCMku dan dapat diunduh di playstore," papar Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo dr. Lies Dina Liastuti, SpJP (K), MARS., dalam webunar peluncurannya, Selasa (27/10/2020).

Ia menjelaskan, alasan RSCM membuka layanan Men’s Health and Couple’s Well-being Clinic saat pandemi adalah karena layanan tersebut termasuk unggulan baru yang sangat dibutuhkan bagi pasien dengan masalah seksual dan reproduksi pria dan pasangan.

Terdapat tujuh departemen medik berbeda yang menjadi anggota tim dalam layanan kesehatan seksual itu, di antaranya spesialis Urologi, Bedah Plastik, Obstetri-Ginekologi, Psikiatri, Rehabilitasi Medik, Ilmu Penyakit Dalam, dan Neurologi.

Baca Juga: RSCM Pastikan Transplantasi Ginjal Tetap Aman Dilakukan Selama Pandemi

Kepala Instalasi Pelayanan Terpadu RSCM Kencana Dr. dr. Riyadh Firdaus, SpAn-KNA, menyampaikan, dari hasil penelitian tercatat ada sekitar 15-20 persen pasangan di dunia memiliki gangguan infertilitas dengan proporsi gangguan pasangan pria dan wanita yang kurang lebih sama.

"Masih banyak masyarakat yang belum sadar dan memeriksakan pasangannya di awal gangguan, demikian juga dengan masalah seksual. Penelitian mencatat, angka gangguan seksual pada pria mencapai 31 persen dan 43 persen pada perempuan. Namun pengobatan secara baik dan profesional terhadap kasus-kasus tersebut masih kurang," katanya.

Dokter Riyadh berharap dengan dibukanya layanan Men’s Health and Couple’s Well-being Clinic, masyarakat dengan gangguan kesehatan pria dan pasangan, khususnya di bidang reproduksi juga seksual, tidak lagi bingung mencari pengobatan berbasis keilmuan kedokteran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI