Angka Kelahiran Naik, BKKBN & DKT Indonesia Usung ILM Gerakan KB Mandiri

Selasa, 27 Oktober 2020 | 18:30 WIB
Angka Kelahiran Naik, BKKBN & DKT Indonesia Usung ILM Gerakan KB Mandiri
Iklan Layanan Masyarakat Program KB di masa pandemi (YouTube/DKT Indonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BKKBN memperkirakan pandemi virus corona memicu peningkatan 40 ribu kelahiran dari kehamilan tidak direncanakan. Angka yang tinggi ini tentu akan mengancam keberhasilan program KB di Indonesia.

Tidak hanya itu, masalah itu juga akan mengancam tujuan kesehatan Indonesia yang berfokus pada pencegahan stunting dan keberhasilan bonus demografi.

Untuk mengantisipasi melonjaknya angka kehamilan tidak direncanakan, BKKBN bersama DKT Indonesia berkolaborasi mengusung iklan layanan masyarakat ‘Gerakan KB Mandiri di Masa Pandemi’ lewat media massa, khususnya Televisi Nasional.

Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan ada sekitar 4,7 hingga lima juta kelahiran setiap tahunnya. Inilah mengapa sangat penting untuk menggunakan kontrasepsi, emi menjaga jarak kelahiran dan membatasi kehamilan.

Baca Juga: Simak, Begini 4 Tanda Alat Kontrasepsi Perempuan Tak Cocok

“Di lingkungan kita masih banyak pasangan usia subur yang tidak ingin hamil namun belum menggunakan alat kontrasepsi, khususnya bagi yang baru saja melahirkan," jelasnya, berdasarkan siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (27/10/2020).

Iklan Layanan Masyarakat Program KB di masa pandemi (YouTube/DKT Indonesia)
Iklan Layanan Masyarakat Program KB di masa pandemi (YouTube/DKT Indonesia)

Selain itu, tambahnya, jarak kehamilan sangat berpengaruh terhadap kejaidan stunting.

"Jarak birth to birth interval lebih dari tiga tahun terbukti lebih banyak mengurangi kejadian stunting dibandingkan dengan
jarak kelahiran kurang dari dua tahun. Sehingga kontrasepsi menjadi pilihan untuk menjaga jarak antar kehamilan setidaknya lebih dari 36 bulan," tambahnya.

Sedangkan President Director DKT Indonesia Juan Enrique Garcia menambahkan bahwa saat ini masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan kontrasepsi karena berbagai mitos, seperti penambahan berat badan, jerawat, dan haid tidak teratur.

"Selain itu Covid-19 semakin menurunkan partisipasi masyarakat untuk menggunakan kontrasepsi modern dikarenakan banyak masyarakat yang takut pergi ke klinik. Untuk itu, kami juga ingin mendorong masyarakat untuk melakukan KB mandiri dengan penggunaan kondom ataupun Pil KB yang bisa didapatkan secara mandiri," ujarnya.

Baca Juga: Hari Kontrasepsi Sedunia, Yuk Kenali Beragam Jenis Alat Kontrasepsi

Karenanya, tambah Juan, Iklan Layanan Masyarakat ‘Gerakan KB Mandiri di Masa Pandemi’ ini ia harap dapat menggugah akan pentingnya penggunaan kontrasepsi, khususnya di masa pandemi.

Rencananya, Iklan Layanan Masyarakat tersebut akan ditayangkan sepanjang bulan Oktober hingga November 2020 di 9 jaringan TV nasional di Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI