Suara.com - Mengubah pola makan menjadi lebih sehat memang baik untuk tubuh. Namun pada awalnya Anda bisa mengalami berbagai kondisi seperti merasa lelah, murung, bahkan sedih.
Melansir dari Times of India, setelah kita membuat perubahan pola makan yang signifikan maka normal bagi Anda untuk memiliki periode penyesuaian baik secara mental, fisik, dan emosional.
Saat menyesuaikan makanan menjadi lebih sehat, mungkin Anda akan mengalami sakit perut, brain fog, lekas marah, nyeri, bahkan frustrasi. Tapi jangan khawatir karena kondisi ini mungkin hanya terjadi dalam waktu pendek.
Secara khusus seperti yang dilansir dari Times of India, ada tiga hal yang mungkin jadi penyebab mengapa Anda mengalami rasa lemas, pusing hingga frustasi setelah mengubah pola makan, antara lain:
Baca Juga: Kontrol Diabetes, Coba Konsumsi 4 Makanan Sehat Ini
1. Pengurangan Asupan Gula
Saat makan gula, otak melepaskan dopamin yang merupakan neurotransmitter pemicu kesenangan. Jika sebelumnya Anda mengandalkan gula untuk meningkatkan suasana hati, maka menguranginya bisa menyebabkan perasaan sedih dan cemas.
Anda bahkan bisa mengalami mual dan kelelahan akibat pergeseran keseimbangan mikroba usus. Oleh karena itu, alih-alih mengurangi sepenuhnya gula dari pola makan Anda, maka cobalah untuk mengurangi asupannya secara perlahan.
2. Hanya Konsumsi Makanan Nabati
Makan lebih banyak makanan nabati dan lebih sedikit produk hewan memang menyehatkan, tetapi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi.
Baca Juga: Studi: Tidak Semua Pola Makan Vegetarian Sehat, Mengapa?
Orang yang hanya makan makanan nabati sering kali mengalami kekurangan Vitamin D, zat besi, dan vitamin B12.
3. Pengurangan Karbohidrat
Karbohidrat meningkatkan pelepasan serotonin atau hormon bahagia. Saat Anda mengurangi konsumsi karohidrat secara signifikan maka bisa menyebabkan perubahan suasana hati termasuk kesedihan dan mudah tersinggung.
Oleh karena itu, mulailah dengan perubahan pola makan yang tak terlalu signifikan.