Suara.com - Orang yang melakukan diet sering kali memanfaatkan olahraga untuk membakar kalori dalam tubuh.
Tapi benarkah olahraga dengan intensitas ringan yang lebih cepat membakar kalori dan membuat tubuh kurus?
Dokter spesialis olahraga dr. Andhika Raspati Sp.KO mengatakan, secara teori olahraga ringan memang bisa membakar kalori.
"Kalau bicara teorinya, kalau kita mau memilih olahraga yang membakar lemak itu olahraga yang tidak terlalu tinggi intensitasnya alias gak terlalu bikin ngos-ngosan. Karena dengan olahraga yang gak terlalu tinggi, disitu badan bisa membakar lemak lebih efektif sebagai sumber energi," jelasnya dikutip dari siaran IGTV Instagram @dhika.dr, Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Wajib Tahu, Ini Tips Aman Lansia Olahraga di Tengah Pandemi Covid-19
Namun bukan berarti olahraga dengan intensitas tinggi seperti berlari atau interval tidak efektif untuk oembakaran lemak.
Dokter Dhika menjelaskan bahwa olahraga tinggi intensitas justru terdapat after burn atau EPOC, Excess post exercise oxygen consumpsion.
"Ini adalah kondisi di mana orang selesai olahraga, metabolismenya masih tinggi dan pembakaran lemak terjadi saat itu. Meskipun orangnya sudah gak ngapa-ngapain," jelasnya.
Sehingga memilih olahraga ringan atau intensitas tinggi untuk program diet sebenarnya tidak perlu dipersoalkan. Sebab keduanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan.
"Mana yang lebih baik? Ya pilih yang bikin happy," kata dokter Dhika.
Baca Juga: Mau Tingkatkan Hormon Bahagia? Olahraga dan Makan dengan Benar Kuncinya!
Hanya saja, ia mengingatkan, jangan pernah menjadikan keringat sebagai indikator keberhasilan berolahraga atau pembakaran lemak.
Menurut dokter Dhika, keringat hanya cara tubuh untuk mempertahankan temperatur suhu selama berolahraga.