Suara.com - Orangtua harus peka terhadap pertumbuhan fisik anak. Sebab bisa jadi kondisi itu menjadi tanda anak mengalami pubertas.
Pada anak perempuan pubertas bisa terjadi mulai usia 8-13 tahun dengan tanda paling umum pertumbuhan payudara.
Sedangkan anak laki-laki masa pubertas baru terjadi kisaran usia 9-14 tahun. Tandanya dengan pembesaran pada testis.
Dokter spesialis anak dr. Aditya Suryansyah mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan orangtua dalam mengatasi masa pubertas anak adalah mengajarkannya untuk menjaga kebersihan organ reproduksi.
Baca Juga: Inilah Tanda Pubertas Pada Anak Lelaki
"Pertama ajarkan tentang kebersihan organ reproduksinya. Kemudian anak perempuan bisa mulai pakai miniset. Ingatkan anak tidak pakai baju transparan lagi," kata Aditya dalam siaran langsung Instagram bersama @dokteranakku_id, Minggu (25/10/2020).
Anak yang mulai pubertas hormonnya akan berkembang. Sehingga bau badannya pun akan berbeda dan tinggi tubuhnya berkembang cepat.
Dokter Aditya mengayakan, sebaiknya orangtua ingatkan anak agar rajin membersihkan tubuhnya juga memakai deodoran.
"Anak puber badan cepat besar, bau badan khas, jerawatan. Jadi perlu jaga kebersihan. Ini perlu perdampingan," ujarnya.
Dokter Aditya memaparkan, secara teori tinggi anak laki-laki akan tumbuh maksimal bisa dihitung dengan rumusan tinggi ayahnya + tinggi ibu + 13 ÷ 2. Sedangkan anak perempuan, tinggi ayahnya + tinggi ibu - 13 ÷ 2.
Baca Juga: Dokter Anak: Menstruasi Bukan Tanda Pubertas pada Anak Perempuan
Hormon pertumbuhan akan berkembang pesat ketika anak tidur nyenyak.
Maka dari itu, ia mengingatkan agar saat masa pubertas anak sebaiknya mendapat istirahat yang cukup, olahraga teratur, juga asupan gizi seimbang.
"Jika itu dilakukan dengan baik, maka tinggi badannya bisa bertambah 0,5 hingga 8,5 cm. Tapi kalau tidak dilakukan bisa sampai minus 8,5 senti," katanya.