Suara.com - Kehamilan adalah momen istimewa yang dinantikan pasangan suami istri. Dan ketika kehamilan terjadi, sudah seharusnya calon ibu dan keluarga bisa memastikan asupan nutrisi yang baik demi pertumbuhan janin yang sehat. Nah, berikut beberapa makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari ibu hamil, mengutip Boldsky, Sabtu (26/10/2020).
1. Telur mentah
Baik itu daging atau telur mentah, keduanya dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri Salmonella, yang apabila masuk ke tubuh bisa demam, mual, muntah, kram perut, dan diare. Dalam beberapa kasus, infeksi bakteri Samonella bisa menyebabkan kram di rahim, kelahiran prematur, bahkan bayi lahir mati. Jadi pastikan daging atau telur dimasak matang, dan hindari mengonsumsi telur setengah matang.
2. Kafein
Jika Anda termasuk pecinta kopi atau minuman lainnya yang mengandung kafein seperti teh dan cokelat, ada baiknya Anda menguranginya saat hamil. Saat kafein dikonsumsi, mereka bisa sangat cepat terserap dan masuk ke dalam plasenta. Masuknya kafein ke dalam plasenta ini akan menghambat pertumbuhan janin dan meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah. Ibu hamil biasanya diminta membatasi asupan kafein kurang dari 200 miligram (1 cangkir) per hari.
3. Tauge (kecambah) mentah
Sayuran pelengkap seperti semanggi, lobak dan tauge sebenarnya sangat menyehatkan. Tapi jika tauge dikonsumsi mentah saat hamil, bisa menyebabkan komplikasi persalinan, karena risiko tauge terkontaminasi salmonella. Bakteri yang serupa dengan Listeria dan E. coli ini bisa masuk ke dalam tauge melalui celah cangkangnya.
Baca Juga: Alasan Mengapa Ibu Hamil Rentan Alami Osteoporosis
4. Sashimi atau sashimi
Kedua jenis makanan ini apabila mengandung ikan setengah matang, sebaiknya dihindari bagi perempuan hamil. Hal ini karena ikan mentah, khususnya kerang, bisa menyebabkan infeksi virus, bakteri hingga parasit. Saat patogen ini menginfeksi, maka akan menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) dan lemas.
Dokter biasanya menyarankan perempuan hamil untuk menghindari ikan mentah dan kerang, untuk menghindari risiko bayi lahir prematur (lahir di bawah usia 37 minggu), keguguran, lahir mati, dan masalah kesehatan serius lainnya.
5. Sayuran tidak dicuci atau mentah
Sayuran atau buah yang bersih alias tidak dicuci dan masak bisa terkontaminasi bakteri dan parasit seperti toxoplasma, E. coli, Salmonella, dan Listeria.
Buah dan sayuran bisa terkontaminasi bakteri ini selama proses panen, penyimpanan, pengangkutan hingga di lokasi jual beli. Buah dan sayur yang tidak bersih bisa berisiko kebutaan dan cacat berpikir pada anak.
Baca Juga: Hamil Saat Pandemi Covid-19, Apa yang Harus Dilakukan Bumil?