Pola Makan Sehat Kurangi Risiko Kematian Penyakit Jantung, hingga 60 Persen

Senin, 26 Oktober 2020 | 16:05 WIB
Pola Makan Sehat Kurangi Risiko Kematian Penyakit Jantung, hingga 60 Persen
Ilustrasi makanan sehat (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pola makan menjadi faktor penting dalam memengaruhi kesehatan jantung. Setidaknya, 2 dari 3 kematian akibat penyakit jantung bisa dicegah dengan pola makan sehat.

“Lebih dari 6 juta kematian dapat dihindari dengan mengurangi asupan makanan olahan, minuman manis, lemak trans dan lemak jenuh, serta garam dan gula, namun tingkatkan juga asupan ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian," kata Dr. Xinyao Liu, seorang peneliti di Central South University di Changsha, China dan penulis utama studi pada Healthline.

Menurut Liu, idealnya orang juga harus makan 200 hingga 300 mg asam lemak omega-3 dari makanan laut setiap hari.

“Selain itu, setiap hari kita harus menargetkan 200 hingga 300 gram buah, 290 hingga 430 gram sayuran, 16 hingga 25 gram kacang-kacangan, dan 100 hingga 150 gram biji-bijian," tambah Liu.

Baca Juga: Pola Makan Sehat dan Keseimbangan Gizi untuk Meningkatkan imunitas

Melansir dari Healthline, sebuah studi yang diterbitkan pada European Heart Journal Quality of Care and Clinical Outcome menunjukkan bahwa pola makan yang sehat bisa menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung sebanyak 69 persen. Efek dari menjaga pola makan untuk penyakit jantung lebih besar dari menjaga tekanan darah.

Ilustrasi junk food. (shutterstock)
Ilustrasi junk food. (shutterstock)

“Penyakit jantung iskemik sebagian besar dapat dicegah dengan perilaku makan sehat,  orang juga harus mengambil inisiatif untuk memperbaiki kebiasaan mereka,” kata Liu.

“Ada sembilan faktor risiko utama penyakit jantung, hanya dua yang tidak dapat diperbaiki yakni usia dan riwayat keluarga,” kata Dr. Elizabeth Klodas, ahli jantung dan pendiri Step One Foods, mengatakan kepada Healthline.

“Sisanya bisa Anda modifikasi, dan lima dari tujuh faktor tersbeut bisa terkait dengan pola makan,” imbuhnya.

Baca Juga: Cara Atur Pola Makan saat Pandemi, Apa Saja?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI