Suara.com - Saat ini, anak-anak pastilah tengah merasa bosan luar biasa karena harus berada di rumah saja. Tak bisa pergi ke sekolah, bermain ke rumah teman, apalagi pergi liburan. Bagi orangtua, inilah salah satu tantangan yang harus dihadapi di tengah situasi pandemi Covid-19.
Psikolog Anak dan Keluarga Sani Budiantini Hermawan mengatakan anak-anak pasti stres dalam menghadapi situasi ini. Hal itu lantaran pada dasarnya dunia anak-anak memang seharusnya lebih banyak diisi dengan bermain bersama teman-teman di luar rumah.
“Jadi peran orangtua disini harus ada, dengan cara semangati anak-anak, dengan tetap menjaga komunikasi dengan temannya melalui virtual, dengan tukaran foto, atau tegur sapa,” ujar Sani dalam pernyataannya secara virtual yang dikutip dari laman Satgas Covid-19.
Menurut Sani, anak-anak perlu diberi tahu alasan sesungguhnya mengapa ia harus melewati masa-masa seperti ini, yaitu harus berada di rumah saja. Orangtua perlu menjelaskan situasi wabah Covid-19 yang saat ini tengah terjadi, dampak dan bahayanya pandemi ini, namun tentu disesuaikan dengan bahasa anak.
Baca Juga: Jangan Saklek, Psikolog Ingatkan Orangtua Kerap Berperilaku Toksik
“Penjelasan situasi Covid-19 saat ini perlu menggunakan bahasa anak yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan ketakutan,” jelasnya. Kreatiflah dalam menjelaskan situasi ini, gunakan intonasi menyenangkan, dan yakinkan pada anak bahwa situasi pandemi Covid-19 akan berakhir.
Sani menyebut bahwa selama tujuh bulan menjalani masa pandemi ini, jumlah pasiennya meningkat, terutama para orangtua yang stres. Sani mengibaratkan penanganan orangtua pada anaknya di masa pandemi ini seperti melakukan pertolongan pertama dalam pesawat.
“Jadi, yang pertama kali menggunakan oksigen itu ibunya dulu, agar aman, sebelum ke anaknya,” katanya mengibaratkan. Intinya, kalau orangtua sehat dan bebas stres, tentunya kondisi ini akan menular ke anaknya, sehingga anaknya juga sehat dan tak stres menghadapi pandemi ini.