Awas, Pasien Covid-19 Parah Bisa Menular Hingga 20 Hari

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 26 Oktober 2020 | 06:25 WIB
Awas, Pasien Covid-19 Parah Bisa Menular Hingga 20 Hari
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seberapa buruk kasus Covid-19 Anda mungkin bergantung pada tingkat keparahan infeksinya.

Dilansir dari Healthshots, meskipun Anda dapat pulih dari infeksi tanpa gejala atau infeksi ringan di rumah, infeksi yang lebih parah mungkin memerlukan rawat inap — dan dapat menyebabkan komplikasi serius.

Faktanya, para peneliti juga menyarankan bahwa orang yang memiliki kasus Covid-19 yang parah mungkin dapat menularkan selama 20 hari.

Di sisi lain, infeksi tidak berlangsung lebih dari 9 hari pada orang dengan gejala ringan atau tanpa gejala virus.

Baca Juga: Perpanjang PSBB Transisi, Anies Klaim Kasus Corona di Jakarta Mulai Landai

Hal ini karena tinjauan dari lusinan penelitian, yang diterbitkan dalam jurnal Infection Control and Hospital Epidemiology, menunjukkan bahwa orang dapat menularkan virus untuk waktu yang lama.

COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].
COVID-19 mampu membajak sel inang untuk mereplikasi, menciptakan ribuan salinannya sendiri hingga sel inang kewalahan dan secara efektif membunuh dirinya sendiri [NIAID].

“Deteksi RNA virus mungkin tidak berkorelasi dengan infektivitas karena data kultur virus yang tersedia menunjukkan jangka waktu yang lebih pendek dari penyebaran virus yang dapat hidup,” kata penulis dari Oregon Health and Science University dan Oregon State University.

Peneliti menambahkan, data tambahan diperlukan untuk menentukan durasi penyebaran virus yang dapat hidup dan implikasinya terhadap risiko penularan.

“Meskipun orang dapat menularkan virus untuk jangka waktu yang lama, penelitian yang kami ulas menunjukkan bahwa virus hidup, yang dapat memprediksi penularan, hanya terdeteksi hingga sembilan hari pada orang yang memiliki gejala ringan,” kata rekan penulis studi Monica Sikka , MD, asisten profesor kedokteran (penyakit menular) di Fakultas Kedokteran OHSU.

Para peneliti mengidentifikasi 77 studi di seluruh dunia, termasuk 59 yang telah ditinjau oleh rekan sejawat, dan menyisir hasilnya.

Baca Juga: Pernah Diserang Preman, Tak Surutkan Satgas Covid-19 Medan Razia Prokes

Semua penelitian melaporkan penilaian pelepasan virus menggunakan metode standar untuk mengidentifikasi virus dengan menggandakannya melalui proses yang disebut reaksi berantai polimerase, atau PCR.

“Meskipun kepositifan PCR dapat diperpanjang, data kultur menunjukkan bahwa viabilitas virus biasanya lebih pendek dalam durasi,” penulis menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI