Masalah Gusi Bisa Tingkatkan Risiko Peradangan, Termasuk Sakit Jantung!

Minggu, 25 Oktober 2020 | 10:26 WIB
Masalah Gusi Bisa Tingkatkan Risiko Peradangan, Termasuk Sakit Jantung!
Ilustrasi masalah gusi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian baru menunjukkan bahwa penyakit gusi dapat memperburuk peradangan di tubuh. Dalam hal ini penyakit gusi atau periodontitis menyebabkan bakteri dalam plak gigi memicu serangan sistem kekebalan.

Kondisi tersebut pada akhirnya akan memicu peradangan yang seiring waktu mengikis jaringan lunak dan tulang penyangga gigi.

Melansir dari Medical News Today, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menyatakan bahwa hampir setengah dari orang dewasa di atas 30 tahun di Amerika Serikat menderita penyakit periodontal.

Penelitian menunjukkan bahwa periodontal berkontribusi pada berbagai kondisi kesehatan lain yang dipicu oleh peradangan kronis. Beberapa penyakit yang bisa disebabkan oleh peradangan kronis adalah radang sendi, penyakit jantung, diabetes, kanker, penyakit pernapasan, dan demensia.

Baca Juga: Apakah Sariawan Dapat Menular Lewat Penggunaan Alat Makan?

Studi dari para peneliti di Fakultas Kedokteran Gigi di Universitas Toronto, Kanada ini telah mengungkapkan bahwa penyakit gusi memicu sel darah yang disebut neutrofil. Hal ini yang kemudian bereaksi berlebihan terhadap infeksi pada tempat lain di tubuh.

Neutrofil yang merupakan bagian dari pertahanan kekebalan bawaan tubuh melepaskan molekul pemberi sinyal yang disebut sitokin, di mana bisa memperburuk peradangan.

Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)
Ilustrasi kesehatan mulut. (Shutterstock)

"Kondisi ini membuat seolah-olah sel darah putih berada di gigi kedua padahal seharusnya berada di urutan pertama," kata penulis senior studi tersebut, Prof. Michael Glogauer.

"Neutrofil jauh lebih mungkin untuk melepaskan sitokin jauh lebih cepat, yang mengarah ke dampak yang negatif," imbuhnya. 

Sementara itu, hasil dari penelitian ini telah diterbitkan pada Journal of Dental Research.

Baca Juga: 5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI