Ulang Tahun IDI Ke-70, Rayakan Hari Dokter Nasional di Tengah Pandemi

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 11:19 WIB
Ulang Tahun IDI Ke-70, Rayakan Hari Dokter Nasional di Tengah Pandemi
Hari Dokter Nasional sekaligus Peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Dokter Indonesia ke-70. (Dok. IDI)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bertepatan dengan hari jadi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ke-70, setiap 24 Oktober, Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional atau Hari Dokter Indonesia.

Pada perayaan ini, Ketua Majelis Kolegiuk Kedokteran Indonesia, Prof. Dr dr David S Perdanakusuma, SpBP(K), berharap para dokter Indonesia tetap berpegang pada kode etik dokter yang berpegang pada prinsip kemanusiaan.

"Semoga seluruh sejawat dokter di Indonesia tetap teguh memegang azas kemaslahatan bagi seluruh masyarakat dan azas kesejawatan antar dokter. Itu adalah ikatan yang abadi, yang tidak luntur karena waktu," ujar Prof. David dalam keterangan tertulisnya yang diterima suara.com, Sabtu (24/10/2020).

Apalagi beban berat sedang dipikul para dokter tahun ini, mereka harus berjuang di garda terdepan melawan pandemi Covid-19, mengobati masyarakat Indonesia yang terinfeksi penyakit yang berisiko terjadinya kematian. Para dokter tidak boleh mundur, mengingat sumpah dokter yang sudah diucapkan.

Baca Juga: Berkaca dari Brasil, PB IDI Minta Menkes Hati-hati Pilih Vaksin Covid-19

"Mari bahu-membahu terus berjuang bersama, karena tanggung jawab itu tersemat di pundak kita (para dokter). Jangan patah semangat, kalau bukan kita sebagai dokter, siapa lagi yang dapat diharapkan menyelamatkan negeri kita tercinta Indonesia ini dari pandemi ini," sambung Prof. David.

Sementara itu, Ketua Tim Mitigasi PB IDI dr Adib Khumaidi, SpOT, menyoroti tantangan ekstensi profesi yang sedang dihadapi para dokter Indonesia. Tantangan itu datang dari luar negeri maupun dari dalam negeri.

Sedangkan dalam kasus pandemi Covid-19, umat manusia termasuk para dokter mengemban tugas untuk mencegah infeksi Covid-19 semakin meluas dan berdampak pada penanganan penyakit lainnya di Indonesia yang masih tinggi.

Itulah mengapa kebersihan melalui protokol 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) adalah prinsip biosecurity yang harus selalu dijalankan semua pihak baik pemerintah, masyarakat, hingga profesi medis.

Biosecurity adalah usaha untuk memutus rantai penularan penyakit di suatu daerah.

Baca Juga: IDI Surati Menkes Terawan: Jangan Asal Suntik Vaksin Covid-19!

"Meningkatkan perhatian pada inisiatif horizontal seperti program jangka panjang untuk memperkuat layanan kesehatan nasional, pelayanan kesehatan primer, pendidikan kesehatan masyarakat atau keterlibatan masyarakat dalam penyusunan inisiatif kesehatan," tutup dr. Adib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI