BPOM RI Terbang Langsung ke China, Pantau Pembuatan Vaksin Covid-19

Jum'at, 23 Oktober 2020 | 12:40 WIB
BPOM RI Terbang Langsung ke China, Pantau Pembuatan Vaksin Covid-19
BPOM RI. (suara.com/Pebriasyah Ariefana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia atau Badan POM RI ikut serta dalam pengawasan pembuatan vaksin Covid-19 di China. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Registrasi Obat Badan POM, Dr. Lucia Rizka Andalusia, Apt. M.Pharm, MARS.

Lucia mengatakan pihaknya memantau apakah peniliti vaksin menggunakan standar GMP (Good Manufacture Practice) atau CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) yang benar.

“Kami bersama Kemenag dan MUI datang ke China untuk menentukan tingkat keamanan dan kehalalan vaksin Sinovac, Sinopharm dan CanSino,” ujar Lucia dalam diskusi secara virtual seperti dikutip Suara.com di laman Satgas Covid-19, Jumat (23/10/2020).

Lebih lanjut menurutnya, Badan POM juga memeriksa semua fasilitas dan prosedur pembuatan vaksin seperti validasi pembuatan vaksin dan cara inaktivasi virus penyebab sakit Covid-19 tersebut.

“Pengecekan seluruh prosedur ini penting agar bisa sesuai dengan GMP atau CPOB yang berlaku di Indonesia,” jelasnya.

Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menambahkan bagaimana pengembangan vaksin Covid-19 harus memiliki lima tahap sebelum akhirnya diproduksi massal.

Pertama adalah penelitian dasar. Pada saat penelitian dasar, peneliti harus menelusuri mekanisme potensial berdasarkan ilmu yang dipakai (science and bio medical). Tim hanya akan fokus meneliti virus dan sel-sel terkait virus tersebut.

“Tujuannya memang untuk melihat sel-sel yang diperbanyak bagaimana reaksinya dan diekstraksi virusnya dalam jumlah lebih banyak. Dan pada proses ini biasanya sudah dimulai dilakukan pembuatan vaksin dalam jumlah terbatas,” bebernya.

Kedua adalah uji pre-klinis. Pada tahap ini, peneliti menguji vaksin dalam sel untuk kemudian dilanjutkan pada hewan dan melakukan percobaan. Tahap ini umumnya disebut studi envitro dan envivo.

Baca Juga: Daftarkan 30.000 Relawan, Moderna Siap Uji Klinis Vaksin Covid-19

“Tentunya dalam uji ini, untuk mengetahui keamanan apabila diujikan pada manusia. Pre-klinis itu untuk memastikan vaksin ini aman apabila diujikan pada manusia,” tambah Wiku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI