Kini Risiko Kematian Pasien Virus Corona Lebih Kecil, Ini Sebabnya!

Jum'at, 23 Oktober 2020 | 10:24 WIB
Kini Risiko Kematian Pasien Virus Corona Lebih Kecil, Ini Sebabnya!
Ilustrasi virus corona, covid-19. (Pexels/@Anna Nandhu Kumar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah studi baru menemukan sekarang pasien Covid-19 di rumah sakit, jauh lebih kecil mengalami risiko meninggal dunia, daripada awal pandemi.

Para ahli menemukan bahwa, dokter menjadi lebih baik dalam mencegah kematian orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 selama berbulan-bulan pandemi.

Para peneliti di Universitas New York menjelaskan bahwa ada penurunan besar angka kematian di antara kasus virus corona Covid-19 di rumah sakit.

Temuan ini terlihat di semua kelompok umur, termasuk orang dengan masalah kesehatan bawaan yang menjadi salah satu faktor tingkat keparahan kondisi pasien virus corona.

Baca Juga: Cara Aman Pergi Liburan Selama Pandemi Virus Corona, Lakukan 5 Langkah Ini!

Salah satu penulis, Dr Leora Horwitz mengatakan tingkat kematian tetap lebih tinggi pada penyakit menular lainnya, termasuk flu.

Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)
Ilustrasi Pasien Covid-19. (Pexels)

Dr Leora menambahkan bahwa long-Covid atau Covid-19 panjang, yang mana pasien termasuk orang lebih muda terus menderita efek virus corona Covid-19 selama berminggu-minggu setelah tertular dan berpotensi sangat berbahaya.

Para peneliti telah memantau lebih dari 5.000 pasien di sejumlah rumah sakit di New York, dari Maret hingga Agustus 2020. Mereka menemukan bahwa kematian di antara pasien rumah sakit turun 18 persen selama 5 bulan.

Pada awal pandemi virus corona, orang mengalami perubahan kematian sebesar 26 persen dan jumlah ini turun menjadi hanya 8 persen pada akhir penelitian.

Pada puncak pandemi di Inggris, 3.099 orang dirawat di rumah sakit pada 1 April 2020. Lima bulan kemudian, angka ini turun menjadi 50 orang pada 1 Agustus 2020.

Baca Juga: Hentikan Virus Corona, Ahli Inggris Sarankan Skrining Pasien Tanpa Gejala

Data dari dashboard virus corona Covid-19 pemerintah Inggris menyebutkan, 368 orang dirawat di rumah sakit pada 1 Oktober 2020.

Pada 1 April 2020 terjadi 698 kematian akibat virus corona di Inggris. Lalu, jumlahnya turun menjadi 54 pada 1 Oktober 2020. Hal ini menunjukkan bahwa gelombang kedua virus corona di Inggris sejauh ini tidak sekuat puncak pandemi pertama.

Perawatan seperti deksametason telah digunakan di rumah sakit di seluruh negeri untuk mengobati virus corona Covid-19, yang juga bisa menurunkan angka kematian secara signifikan.

Selain itu, sekarang sebagian besar masyarakat sudah terbiasa menggunakan masker dan menerapkan kebersihan tangan yang benar.

Para ahli mengatakan bahwa langkah ini mungkin bisa membantu dalam hal seberapa banyak virus corona Covid-19 ditularkan oleh pasien.

"Saya pikir ini adalah kabar baik tapi tidak menjadikan virus corona Covid-19 sebagai penyakit jinak," kata Dr Horwitz dikutip dari The Sun.

Sebelumnya, studi ini mengamati berbagai faktor seperti usia dan kondisi kesehatan lainnya sebelum dirilis dalam Journal of Hospital Medicine.

Para penelitian menemukan fakta bahwa virus corona sekarang ini lebih umum pada orang yang lebih muda dan sehat. Sementara, virus corona lebih umum terjadi pada kelompok usia yang lebih tua di awal pandemi.

Bilal Mateen, seorang ilmuwan data di Alan Turing Institute juga mengatakan penelitiannya mengungkapkan bahwa telah terjadi penurunan kematian 20 persen pada pasien virus corona Covid-19 di rumah sakit Inggris.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Sepulang Umrah, Hanung Bramantyo dan Keluarga Ikut Misa Natal di Vatikan
Sepulang Umrah, Hanung Bramantyo dan Keluarga Ikut Misa Natal di Vatikan
Ada Larangan Muslim Ucapkan Natal, Cara Anies Sampaikan Selamat Jadi Sorotan
Ada Larangan Muslim Ucapkan Natal, Cara Anies Sampaikan Selamat Jadi Sorotan
Kesaksian dr Djaja: Kematian Mirna Bukan karena Sianida, Ini Sebabnya
Kesaksian dr Djaja: Kematian Mirna Bukan karena Sianida, Ini Sebabnya
Tutup Pintu Bela Timnas Indonesia, Gelandang Keturunan: Saya Belajar untuk...
Tutup Pintu Bela Timnas Indonesia, Gelandang Keturunan: Saya Belajar untuk...
Fedi Nuril Sindir Kader Demokrat: Lebih Cepat  Jempolnya Daripada Otak, Apa Sebabnya?
Fedi Nuril Sindir Kader Demokrat: Lebih Cepat Jempolnya Daripada Otak, Apa Sebabnya?
Gaji di Indonesia Lebih Kecil Tapi Harga Beras Lebih Mahal dari Singapura
Gaji di Indonesia Lebih Kecil Tapi Harga Beras Lebih Mahal dari Singapura

TERKINI