Awas, Pusing yang Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Tumor Otak

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2020 | 18:15 WIB
Awas, Pusing yang Seperti Ini Bisa Jadi Gejala Tumor Otak
Ilustrasi pusing. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seringkali orang menganggap remeh pusing yang timbul di kepala. Sebagian dari mereka menganggap bahwa pusing itu akan hilang dengan sendirinya.

Tapi, jika muncul pusing di kepala juga harus diwaspadai sebagai gejala umor otak.

Ada beberapa tanda peringatan khusus yang dapat membantu mengidentifikasi penyebab yang lebih serius.

"Sekitar lima puluh persen orang yang didiagnosis dengan tumor otak mengeluh bahwa sakit kepala yang terus-menerus adalah salah satu gejala pertama yang mereka alami saat mengunjungi dokter umum," kata Sanj Bassi, Konsultan Ahli Bedah Saraf di London Neurosurgery Partnership di Harley Street Clinic, HCA Healthcare UK.

Baca Juga: Tom Parker The Wanted Idap Glioblastoma, Dilaporkan Tidak Bisa Dioperasi

Bassi juga menjelaskan mekanisme kanker yang dapat menyebabkan sakit kepala.

Ilustrasi sakit kepala atau pusing akibat kram saat menstruasi (haid).
Ilustrasi sakit kepala atau pusing akibat kram saat menstruasi (haid).

Dia memaparkan, dengan tumor otak, sakit kepala tidak disebabkan oleh tumor itu sendiri, karena otak tidak memiliki reseptor rasa sakit.

Hal itu melainkan disebabkan oleh tumor yang menekan pembuluh darah sensitif dan saraf di dalam otak, menyebabkan pembentukan -up tekanan.

"Nyeri juga bisa disebabkan oleh tumor yang menghalangi aliran cairan serebrospinal di otak."

Oleh karena itu, seperti dikemukakan Bassi, jika seseorang menderita tumor otak, sakit kepala yang dideritanya biasanya sangat berbeda dengan sakit kepala biasa karena sering disertai gejala lain.

Baca Juga: Simak, 3 Kebiasaan yang Bikin Migrain selama WFH dan Cara Mengatasinya

Sakit kepala yang terkait dengan tumor otak biasanya memburuk di pagi hari, terutama saat orang pertama kali bangun, kata Bassi.

"Karena sakit kepala akibat tumor otak sering kali disebabkan oleh penumpukan cairan serebrospinal di otak, intensitasnya dapat berkurang saat seseorang berdiri dan cairan serebrospinal mulai mengalir atau diperburuk dengan batuk, membungkuk, atau berteriak," kata dia.

Sebagai perbandingan, sakit kepala biasa, umumnya akan jauh lebih pendek dan ringan serta dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas, kata Bassi.

Ia menjelaskan, sakit kepala jenis ini juga memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, seperti infeksi, kurang tidur atau mabuk.

Selain itu, sakit kepala yang disebabkan tumor otak cenderung memburuk dari waktu ke waktu dan dapat menyerupai migrain atau sakit kepala tegang dengan rasa sakit yang tumpul atau nyeri berdenyut yang terus-menerus, kata Bassi.

Sakit kepala yang disertai muntah berulang kali, perubahan ingatan atau kepribadian, kelemahan otot baru atau gangguan bicara dan penglihatan bisa jadi merupakan pertanda sesuatu yang lebih serius sehingga harus langsung memeriksakan diri ke dokter, ”tandasnya.

Orang yang menderita tumor otak juga mungkin mulai mengalami kejang, baik kejang penuh atau kedutan pada kaki, lengan, atau tangan, tambah Bassi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI