Suara.com - Pengeroposan tulang atau osteoporosis merupakan kondisi normal yang terjadi pada setiap manusia seiring bertambahnya usia. Bahkan disebutkan bahwa mulai usia 30 tahun, kepadatan tulang akan berkurang 0,5 persen setiap tahunnya.
Staf Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono menjelaskan bahwa usia 30 tahun pertama menjadi waktu yang harus dimanfaatkan untuk menabung kalsium dalam tulang.
"Setelah usia 30 tahun, akan terjadi penurunan massa tulang secara berangsur-angsur sebanyak setengah persen setiap tahun," kata dokter Saptawati dalam webinar Eugenia bersama CDR, Kamis (22/10/2020).
Meski begitu, tubuh sebenarnya mampu memperbaiki dirinya sendiri, lanjut Saptawati. Tubuh bisa mencegah terjadinya pengikisan kalsium secara berlebihan pada tulang asalkan bahan nutrisinya tercukupi.
Baca Juga: Tak Ada Gejala Spesifik, Penderita Osteoporosis Rentan Alami Patah Tulang
Menurutnya, untuk menjaga kesehatan tulang, harus berfokus pada asupan kalsium dan sumber vitamin D.
"Kalsium selalu utama, karena dalam tulang 99 persen adalah kalsium. Dan kalsium selalu dikaitkan dengan vitamin D karena memberikan signal hormonal untuk keseimbangan kalsium di tubuh. Vitamin D penting karena kalau tidak tercukupi, kalsium akan sulit diserap usus," jelasnya.
Saptawati menyebutkan, berdasarkan data Perhimpunan Osteoporosis Indonesia (PEROSI) tercatat bahwa 1 dari 3 perempuan dan 1 dari 5 laki-laki di Indonesia mengalami osteoporosis.
Sementara itu, 41,8 persen laki-laki dan 90 persen perempuan mengalami osteoponia atau berkurangnya kepadatan tulang. Kondisi itu tentu berisiko menjadi osteoporosis dalam jangka waktu panjang jika tidak diatasi dengan tepat.
Baca Juga: Dapat Diidap Usia Muda, Ini Dua Faktor Risiko Osteoporosis