Dewasa Muda, Kelompok Usia Paling Banyak Meninggal karena Covid-19 di AS

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 22 Oktober 2020 | 14:48 WIB
Dewasa Muda, Kelompok Usia Paling Banyak Meninggal karena Covid-19 di AS
Bendera-bendera Amerika berukuran kecil dipasang di National Mall oleh organisasi Proyek Memorial Covid-19, Amerika, Selasa (22/9). (Foto/Anadolu Agency)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amerika Serikat merilis laporan terbaru kematian karena Covid-19, yang sudah menembus angka 216.000 jiwa.

Dari seluruh korban, kelompok dewasa muda menjadi kelompok terbanyak meninggal karena Covid-19.

Dilansir ANTARA, hampir 300.000 lebih orang meninggal di Amerika Serikat pada 2020 selama pandemi virus corona baru daripada yang diperkirakan berdasarkan tren historis, dengan setidaknya dua pertiga karena Covid-19.

Persentase peningkatan terbesar dalam kematian berlebih dari semua penyebab terjadi di antara orang dewasa berusia 25 sampai 44 tahun sebesar 26,5 persen.

Baca Juga: Pemprov Sumbar Siapkan Hotel Berbintang untuk Karantina Pasien Covid-19

Laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS memperkirakan bahwa 299.028 lebih banyak orang meninggal antara periode 26 Januari hingga 3 Oktober daripada angka rata-rata dari tahun-tahun sebelumnya.

CDC mengatakan bahwa sekitar 216.000 kematian di AS akibat virus corona telah dilaporkan pada pertengahan bulan ini.

"Ini mungkin meremehkan dampak total pandemi pada kematian," katanya.

"Ada banyak faktor yang dapat berkontribusi pada peningkatan kematian secara tidak langsung karena pandemi, dengan gangguan pada perawatan kesehatan menjadi salah satu faktornya," kata penulis studi Lauren Rossen, dari Pusat Statistik Kesehatan Nasional CDC.

Hitungan tersebut bisa luput memasukkan angka kematian yang secara tidak langsung terkait dengan pandemi, yang disebabkan oleh gangguan dalam akses atau pemanfaatan layanan kesehatan, dan dari kondisi seperti penyakit Alzheimer, demensia, dan penyakit pernapasan, kata laporan itu. Namun, itu juga dapat mencerminkan peningkatan kematian yang tidak terkait dengan Covid-19.

Baca Juga: Duh, Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 AstraZeneca di Brasil Meninggal

Data menunjukkan peningkatan yang tidak proporsional di antara kelompok ras dan etnis yang terlihat sangat terpengaruh oleh Covid-19.

CDC menemukan persentase peningkatan kematian rata-rata terbesar dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya terjadi di antara orang Hispanik (53,6 persen), dengan kematian 32,9 persen di atas rata-rata di antara orang kulit hitam dan 36,6 persen di atas rata-rata untuk orang Asia.

Penghitungan Reuters menemukan sekitar 220.000 kematian terkait virus corona baru telah dilaporkan di Amerika Serikat.

CDC menemukan bahwa lebih banyak kematian telah terjadi setiap pekan sejak Maret 2020 dan mencapai titik tertinggi pada pekan-pekan yang berakhir pada 11 April dan 8 Agustus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI