Menurut Ahli, Vaksin Covid-19 Tak Mencegah dari Kematian walau Efektif

Kamis, 22 Oktober 2020 | 14:10 WIB
Menurut Ahli, Vaksin Covid-19 Tak Mencegah dari Kematian walau Efektif
Ilustrasi vaksin Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan memperingatkan bahwa vaksin Covid-19 memang akan efektif, tetapi tidak akan menghentikan orang-orang dari sakit parah atau kematian.

Mereka mengatakan uji coba yang dilakukan oleh ilmuwan di seluruh dunia tidak cukup kuat untuk menjamin vaksin akan menyelematkan nyawa.

Beberapa vaksin sudah memasuki tahap tiga, dan dapat dinyatakan efektif dalam waktu dekat. Tetapi, uji coba tersebut hanya menyelidiki kasus ringan, tidak menganalisis apakah vaksin akan menolong orang yang paling rentan terinfeksi.

"Tak satu pun dari uji coba yang saat ini sedang berlangsung dirancang untuk mendeteksi penurunan hasil serius, seperti rawat inap, perawatan intensif, atau kematian," kata Associate editor British Medical Journal (BMJ), Peter Doshi.

Baca Juga: Seruan Jihad Imam Besar Istiqlal: Santri Harus Ikut Usir Virus Corona!

"Juga tidak ada vaksin yang dipelajari untuk menentukan apakah dapat menghentikan penularan virus," sambungnya, dilansir dari Mirror.

Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)
Ilustrasi Vaksin Covid-19 (getty image)

Saat ini, vaksin potensial sedang diujicobakan oleh beberapa perusahaan farmasi terkemuka dunia, termasuk Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson. Peserta studi hanya memiliki gejala ringan, yang artinya mereka telah dites positif Covid-19 dan mengalami batuk.

"Sebagian alasannya mungkin karena angka. Karena kebanyakan peserta yang terinfeksi hanya mengalami gejala ringan. Bahkan, percobaan yang melibatkan 30.000 atau lebih pasien hanya melibatkan kasus penyakit parah yang relatif sedikit," lanjut Doshi.

Di sisi lain, produsen pun tidak berbuat banyak untuk menghilangkan opini publik bahwa vaksin yang efektif akan mengakhiri pandemi virus corona ini.

"Rawat inap dan kematian akibat Covid-19 terlalu jarang dalam studi, untuk mendapatkan vaksin yang efektif untuk menunjukkan perbedaan signifikan secara statistik dalam percobaan terhadap 30.000 orang," imbuhnya.

Baca Juga: Jangan Abaikan Perubahan Rasa Makanan, Bisa Jadi Tanda Virus Corona!

Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)
Peneliti berupaya menciptakan vaksin virus corona. (ANTARA/Shutterstock/am.)

"Hal yang sama berlaku tentang apakah vaksin akan menyelamatkan nyawa atau mencegah penularan, percobaan tidak dirancang untuk mencari tahu itu semua," katanya.

Ukuran dan durasi uji coba perlu ditambah untuk membuktikan vaksin benar-benar dapat mencegah infeksi Covid-19 menjadi parah, kata kepala petugas medis perusahaan Tal Zacks kepada BMJ.

Menurut mereka, masih ada waktu untuk memastikan uji coba mengatasi masalah ini.

"Uji coba vaksin Covid-19 mungkin belum dirancang seperti saran kami, tetapi belum terlambat untuk menyampaikan pendapat dan menyesuaikan jalannya penelitian," tandas Doshi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI