Pasien Sembuh Covid-19 Ternyata Berisiko Tinggi Terinfeksi Kembali

Kamis, 22 Oktober 2020 | 12:29 WIB
Pasien Sembuh Covid-19 Ternyata Berisiko Tinggi Terinfeksi Kembali
Ilustrasi Covid-19.(Pixabay/fernandozhiminaicela)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi pasien yang sudah sembuh dari Covid-19, nampaknya tidak boleh terlalu berlega hati dan merasa memiliki antibodi atau kekebalan tubuh sehingga tidak akan terinfeksi kembali. Mengingat sebuah penelitian terbaru membuktikan mereka yang sudah sembuh, justru berisiko tinggi tertular kembali atau reinfeksi Covid-19.

Hal ini diungkap oleh spesialis rehab medik dr. Kevin Triangto, Sp.KFR yang sudah menelaah hasil penelitian yang dilakukan di RS Chengdu Jiaotong University di China bekerjasama University of California, yang mendapati jumlah reseptor ACE2 lebih banyak di tubuh survivor Covid-19.

Reseptor ACE2 adalah sel pintu masuk virus, bakteri, atau patologi asing bisa masuk ke tubuh. Dengan ACE2 yang lebih banyak, maka ia akan lebih mudah terinfeksi, karena kesempatan virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 masuk ke tubuh jadi lebih besar.

"Ternyata ACE2 setelah kena Covid-19, itu akan makin banyak dalam tubuh, jadi reseptor ACE2 tidak hanya banyak pada pesien jantung, akan banyak pada pasien merokok, tapi juga pada pasien kena Covid-19 lagi, sudah dibuktikan di penelitian itu akan makin banyak ACE2-nya juga," uja dr. Kevin saat berbincang dengan suara.com, Selasa (22/10/2020).

Baca Juga: Lawan Gejala Covid-19 Panjang, Ahli Sarankan Konsumsi Suplemen Ini!

Penelitian yang dilakukan berdasarkan pengamatan di laboratory of Allergy and Inflamamation ini juga membuktikan orang yang sudah terkena Covid-19 punya reseptor ACE2 yang lebih banyak, dibandingkan dengan orang yang belum terkena Covid-19 di usia yang sama.

Bahkan di beberapa kasus, mereka yang sudah pernah terinfeksi lebih dari satu kali, akan mengalami gejala yang lebih parah dan berat. Padahal saat terinfeksi pertama kali dan dinyatakan positif, mereka bisa saja tidak bergejala atau gejala ringan.

"Malah kalau saya bilang, orang yang terkena Covid-19 lebih dari satu kali, itu lebih parah dalam penelitiannya. Jadi mereka itu bisa lebih sesak napas, bisa lebih parah gejalanya, padahal yang kemarin pertama nggak ada gejala, cuma seperti kena flu," ungkap dr. Kevin.

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini juga berhipotesis, jika orang yang mengalami gejala berat saat dinyatakan positif Covid-19, bisa saja ia sudah terinfeksi sebelumnya, berhasil sembuh dan terinfeksi lagi jadi bergejala berat. Tapi, sayang penelitian belum sampai sejauh itu.

Namun yang terpenting, dr. Kevin menekankan jangan pernah merasa jumawa atau percaya diri, merasa lebih kebal dari yang belum terinfeksi, jika sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: Jumlah Sembuh Bertambah, Pasien COVID-19 Tangsel Diberi Obat Malaria

"Sebenernya orang-orang (yang sudah sembuh) ini banyak merasa, kalau saya sudah kena Covid-19, saya nggak apa-apa, toh udah pernah ngerasain kemarin," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI