Suara.com - Menulis merupakan salah satu medium yang sangat efektif untuk membantu anak mengekspresikan pelajaran yang telah dipaparkan.
Sayangnya, Sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) mengharuskan para siswa untuk belajar secara digital agar bisa terakses dengan guru dan teman-temannya.
Namun sistem itu disebut bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anak-anak jika dilakukan dalan jangka panjang.
Psikolog anak Marcelina Melisa, M.Psi mengatakan dampak terburuk dalam hal belajar, kemampuan berpikir kreatif anak bisa berkurang.
"Di masa pandemi ini, penting sekali untuk anak tidak terbuai dengan kemudahan digital yang ditawarkan dan tetap membudidayakan kegiatan menulis di buku tulis yang punya banyak manfaat untuk tumbuh kembang kompetensi anak," kaya Marcelina dalam rilis yang diterima suara.com, Kamis (22/10/2020).
Menulis menurutnya dapat melatih kreativitas anak, meningkat kemampuan motorik halus dan mempermudah tuntutan sekolah selama PJJ untuk lebih memahami pelajaran dengan baik.
Marcelina menambahkan, menulis dengan tangan di atas buku tulis juga menciptakan lebih banyak aktivitas di bagian sensorimotor.
Karena banyak indra diaktifkan dengan menekan pensil atau pulpen diatas kertas, melihat huruf yang ditulis, dan mendengar suara yang dibuat saat menulis.
"Pengalaman indra ini menciptakan kontak antara berbagai bagian otak dan membuka otak untuk belajar sehingga dapat mengingat lebih baik. Melihat lingkungan belajar saat ini yang tidak dapat difasilitasi dan dioptimalkan dengan maksimal, orang tua mengemban tugas menjadi pendidik dan pendukung utama sosok guru," lanjutnya.
Baca Juga: Psikolog: Suara Orang Terdekat Dapat Sembuhkan Pasien Covid-19
Untuk mencegah dan mengatasi tekanan ketika melakukan PJJ, saran Marcelina, hal yang bisa dilakukan dengan mengajak anak beristirahat sejenak dari layar digital
ketika kegiatan belajar dilakukan.