Relawan Vaksin Virus Corona AstraZeneca Meninggal, Uji Klinis Berlanjut!

Kamis, 22 Oktober 2020 | 08:34 WIB
Relawan Vaksin Virus Corona AstraZeneca Meninggal, Uji Klinis Berlanjut!
Ilustrasi vaksin (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang sukarelawan Brasil dalam uji coba vaksin AstraZaneca untuk virus corona Covid-19 meninggal dunia.

Badan Pengawasan Kesehatan Nasional Brasil (ANVISA) mengaku telah mendapatkan laporan kematian relawan uji coba itu dan menerima data dari penyelidikan masalah tersebut.

Universitas Federal Sao Paulo, yang membantu mengoordinasikan uji klinis fase 3 di negara itu juga telah mengonfirmasi kematian relawan tersebut.

Brasil o Globo mengatakan relawan yang meninggal itu bernama Joao Pedro Feitosa, seorang dokter usia 28 tahun di Rio de Janeiro yang telah berada di garis depan pandemi virus corona Covid-19.

Baca Juga: Usai Divaksin Flu, Lima Orang di Korea Meninggal Dunia, Apa Sebab?

Brasil o Globo melaporkan bahwa relawan yang meninggal itu telah diberi plasebo, bukan vaksin percobaan virus corona Covid-19. Sementara itu, AstraZaneca menolak mengomentari kasus kematian tersebut.

Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)
Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)

Tapi, pembuat vaksin itu mengonfirmasi akan tetap melanjutkan proses pengujiannya untuk virus corona Covid-19, yang mana semua proses peninjauan telah diikuti.

"Semua peristiwa medis ini penting untuk dievaluasi oleh tim penyelidik uji coba, komite pemantau keamanan independen dan pihak berwenang," kata perubahan vaksin tersebut mengutip dari News York Post, Kamis (22/10/2020).

Universitas Oxford, yang mengembangkan vaksin AstraZeneca juga menegaskan pihaknya tidak memiliki kekhawatiran untuk melanjutkan uji coba. Meskipun sudah ada kasus kematian di Brasil.

Penelitian sebelumnya telah mengalami kemunduran pada September 2020, karena salah satu peserta di Inggris mengalami reaksi yang merugikan setelah mendapatkan vaksin tersebut.

Baca Juga: Studi: Menyusui Bisa Turunkan Risiko Kanker Ovarium hingga 24 Persen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI