Waspada, Ini 4 Dampak Buruk Jika Sering Melewatkan Makan

Kamis, 22 Oktober 2020 | 08:00 WIB
Waspada, Ini 4 Dampak Buruk Jika Sering Melewatkan Makan
Ilustrasi tidak mau makan (Foto: shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melewatkan makan, terlebih ketika dilakukan secara konsisten dalam jangka waktu lama, akan berdampak buruk pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sebuah studi yang terbit dalam jurnal medis Metabolism menunjukkan, melewatkan makan di siang hari dan makan makanan besar satu kali di malam hari menciptakan kadar gula darah puasa dan respons insulin yang tertunda. Kedua hal ini dapat menyebabkan diabetes dalam jangka panjang.

Mengonsumsi camilan atau minuman produk susu pun tidak akan cukup untuk membantu mengatasi perut kosong.

"Itu pasti tidak akan bertahan sampai waktu makan berikutnya," jelas Apple Chan, ahli gizi dari Rumah Sakit Gleneagles, Malaysia.

Baca Juga: Terobsesi Pangan Organik dan Sehat, Ini Gejala Gangguan Makan Orthorexia

Dilansir Channel News Asia, beberapa dampak kesehatan lain yang terjadi jika melewatkan makan:

Ilustrasi tidak makan (Shutterstock)

1. Tidak akan kehilangan berat dalam jangka panjang

Mungkin berat badan akan turun, namun ini akan terjadi dalam waktu sebentar.

"Lebih dari 50 persen penuruan berat badan secara cepat akan berubah begitu saja, yang dapat menyebabkan tekanan darah rendah yang serius," Chan memperingatkan.

Berdasarkan penelitian, 'berpuasa' yang berkelanjutan sebenarnya hanya akan membakar sedikit elmak dan lebih banyak kehilangan air.

Baca Juga: Pandemi Virus Corona Covid-19 Pengaruhi Penderita Gangguan Makan

2. Kehilangan massa otot

Tubuh akan 'memakan' otot, yang biasanya terjadi dalam empat hingga enam jam setelah tidak makan.

"Selama tahap awal puasa, tubuh dapat memanfaatkan cadangan glikogen. Tapi, simpanan ini bisa habis dalam waktu 24 jam," ujar Chan.

Jika mengandalkan peningkatan pembakaran lemak melalui ketosis (proses di mana lemak dipecah oleh tubuh untuk digunakan sebagai energi), itu hanya terjadi setelah satu minggu kekurangan makanan, sambungnya.

"Pada saat itu, tubuh akan membakar banyak otot untuk bahan bakar," lanjutnya.

Ilustrasi tidak mau makan (Shutterstock)

3. Masalah pencernaan atau lambung

Perut akan terus menghasilkan cairan pencernaan untuk memecah makanan yang dimakan, bahkan ketika tidak ada makanan untuk dicerna.

"Waktu yang lama tanpa makanan cenderung menyebabkan naiknya asam lambung, gastritis dan asam lambung. Cairan pencernaan dalam jumlah yang berlebihan dapat mengikis lapisan usus," imbuhnya.

4. Bau mulut

Selama periode tidak makan, mulut akan menghasilkan lebih sedikit air liur dan akan menyebabkan mulut kering. Ini adalah kondisi sempurna bagi bakteri untuk berkembang biak, yang pada waktunya akan menimbulkan bau mulut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI