Suara.com - Meski hingga kini belum ada obat yang dinyatakan efektif untuk mengobati Covid-19, namun sejumlah pasien telah diberikan obat untuk mengurangi gejala. Ada sejumlah obat yang diberikan pada pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
Sementara itu, Anang Hermansyah diketahui mengalami maag kronis. Untuk itu penting mengetahui penyebabnya. Dua berita tadi merupakan kabar terpopuler di kanal health Suara.com. Berikut ini kabar terpopuler lainnya.
1. Pasien Covid-19 Wisma Atlet Ungkap Obat yang Diterima, Apa saja?
Hingga saat ini peneliti masih terus berupaya untuk mencari obat yang efektif untuk menghentikan pandemi Covid-19. Tapi tentu banyak orang bertanya-tanya, meski belum ada obatnya, lantas apa yang diberikan kepada pasien agar kesehatannya tetap terjaga dan bisa tetap sembuh?
Baca Juga: Tren Pelihara Hewan Kala Pandemi: dari Iseng-iseng hingga Serius
Dalam diskusi online Vox Shout - I Will Survive, Kisah Positif dari Wisma Atlet, Hilda Susanti yang merupakan salah seorang penyintas Covid-19 menceritakan pengalamannya serta obat yang diberikan selama ia dirawat di sana.
2. Anang Hermansyah Derita Maag Kronis, Ketahui 3 Penyebab Umumnya!
Penyanyi Anang Hermansyah, beberapa waktu lalu memeriksakan dirinya ke dokter akibat kakinya sakit. Setelah diperiksa, ternyata dokter mendeteksi penyakit lain yang lebih serius, yaitu masalah lambung kronis.
Sang istri, Ashanty, mengatakan bahwa penyakit suaminya itu disebabkan oleh maag. Membuat Anang harus menjalani endoskopi lambung atau operasi kecil.
Baca Juga: Liburan di Tengah Pandemi Covid-19? Ini Saran Pakar Epidemiologi UI
3. Bikin Kagum, Anak 14 Tahun Temukan Senyawa yang Nonaktifkan Covid-19
Berbagai pihak sedang berusaha menghentikan pandemi Covid-19 baik para pengusaha, pemerintah, ilmuwan, hingga dokter.
Bahkan yang menariknya anak berusia 14 Texas juga ikut terlibat, dan berhasil memenangkan kompetisi sains nasional.
4. Jelang Libur Panjang, Epidemiologi UI: Minimal Pergi ke Wilayah Zona Kuning
Berdasarkan data saat libur panjang dan Hari Kemerdekaan pada Agustus kemarin, pemerintah melihat adanya kenaikan kasus positif penyebaran virus corona Covid-19.
Saat itu terjadi kenaikan absolut pada Positivity Rate atau hasil tes positif hingga 3,9 persen dalam kurun waktu dua minggu di tingkat nasional.
5. Peneliti Sebut Masker dan Jaga Jarak Tak Cukup untuk Cegah Virus Corona
Pakai masker, menjaga jarak dan dan mencuci tangan secara rutin adalah langkah umum untuk mencegah virus corona Covid-19. Tapi, rekomendasi langkah umum yang sudah berusia puluhan tahun ini ternyata masih dinilai kurang efektif dengan kondisi terkini.
Guna mengubah ini, beberapa kelompok peneliti dari bidang dinamika fluida telah bergabung dan mengembangkan model baru penyebaran tetesan infeksius yang lebih baik.