Demi Uang Jajan, Mahasiswa di Amerika Serikat Rela Disuntik Virus Covid-19

Rabu, 21 Oktober 2020 | 18:31 WIB
Demi Uang Jajan, Mahasiswa di Amerika Serikat Rela Disuntik Virus Covid-19
Plasma darah hasil donor. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 masih menjadi momok menakutkan untuk masyarakat dunia. Namun, baru-baru ini  ramai diberitakan tentang mahasiswa di Amerika Serikat yang secara sukarela, bersedia terinfeksi virus corona jenis baru tersebut.

Dilansir Oddity Central, Rabu (21/10/2020), sejumlah mahasiswa di Brigham Young University di Idaho, Amerika Serikat bersedia disuntik virus penyebab Covid-19 dan tertular penyakit mematikan tersebut.

Alasan tak main-main, mereka ingin terinfeksi Covid-19 lalu menghasilkan sel atau plasma antibodi Covid-19 yang nantinya bisa dijual kepada khalayak umum, untuk kemudian mendapatkan uang tunai dari tindakan tersebut.

Mengetahui fenomena itu, pejabat Brigham Young University langsung melakukan penyelidikan agar bisa mengantisipasi sedini mungkin untuk mencegah aksi nekat yang dilakukan sejumlah mahasiswa di sana.

Baca Juga: Loncat dari Ambulans, Pasien Covid-19 Berbaur dengan Pendemo UU Cipta Kerja

Pejabat kampus yang juga pemilik gereja itu mengaku mengutuk keras perilaku mahasiswanya dan mengumumkan akan menangguhkan kelulusan mahasiswa yang ketahuan secara sengaja menyuntikkan Covid-19 pada tubuhnya.

"Universitas saat ini sedang menyelidiki insiden di kampus, dan telah mendesak mahasiswa untuk tidak menempatkan diri mereka sendiri dan orang lain pada risiko-risiko, karena risiko tersebut tidak sebanding dengan imbalannya," tegasnya.

Lebih lanjut, menurutnya, tidak pernah ada kebutuhan mendesak yang harus dipenuhi mahasiswa yang sebanding dengan membahayakan keselamatan mereka. Bahkan, pihak kampus mengaku siap membantu jika ada mahasiswa yang terganjal masalah ekonomi.

Di Idaho sendiri, ada beberapa pusat donasi yang ingin membayar plasma antibodi Covid-19 demi membuat mereka kebal dari wabah. Bahkan ada satu pusat donasi yang dekat dengan kampus, yang siap membayar 100 dolar (setara dengan Rp 1,4 Juta) demi mendapatkan satu kantong plasma antibodi Covid-19.

Pemberian uang itu memang sengaja dilakukan sebagai ucapan terima kasih secara khusus kepada pihak yang dianggap telah menyelamatkan nyawa di masa pandemi.

Baca Juga: Sandang Status Zona Merah, Pendapatan Kota Cirebon Anjlok

Sementara menurut Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat, plasma darah orang yang pernah terinfeksi positif Covid-19 mungkin efektif dalam mengobati Covid-19.

Adapun, hingga Selasa (20/10/2020) kemarin, Universitas Brigham Young telah mengkonfirmasi ada 119 kasus mahasiswa aktifnya yang tertular Covid-19 dan 20 kasus karyawan aktif.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI