Suara.com - Berdasarkan data saat libur panjang dan Hari Kemerdekaan pada Agustus kemarin, pemerintah melihat adanya kenaikan kasus positif penyebaran virus corona Covid-19.
Saat itu terjadi kenaikan absolut pada Positivity Rate atau hasil tes positif hingga 3,9 persen dalam kurun waktu dua minggu di tingkat nasional.
Berdasarkan hal ini, Satgas Covid-19 mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menerapkan protokol kesehatan selama libur panjang pada akhir Oktober pekan depan.
"Kalau liburan kita mau isi dengan berkumpul bersama keluarga atau teman, tapi patuh protokol kesehatan, jaga jarak, pakai masker, dan tetap mencuci tangan pakai sabun," ujar Tri Yunis Miko Wahyono, Ketua Departemen Epidemiologi FKM UI, dalam talk show "Iman Kuat Libur Panjang Aman", Rabu (21/10/2020).
Baca Juga: Sembuh dari Virus Corona, Pasien Bisa Mengalami Post Covid-19 Syndrome
Menurutnya, apabila masyarakat melakukan hal tersebut, libur panjang akan berjalan lancar dan kondisi kesehatan tetap sehat.
Selain itu, Tri Yunis mengatakan bahwa masyarakat harus tahu status zona wilayah yang akan dituju selama liburan.
"Pertama kita harus tahu mau pergi ke mana. Jadi, kalo kita berada di kabupaten atau kota yang zona hijau, itu aman, tidak ada kasus Covid," jelas Tri Yunis.
Sebaliknya, apabila masyarakat bepergian ke wilayah berstatus zona merah, mereka berisiko tinggi tertular SARS-CoV-2. Hal ini terlepas dari tujuan wisatanya. Tri Yunis menyarankan, setidaknya, bepergian ke zona kuning untuk mengurangi risiko paparan.
"Tapi kalau terpaksa (pergi ke zona oranye atau merah), kita harus mematuhi protokol kesehatan secara ketat. Kita harus pakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun. Kalau perlu ditambah pakai face shield," jelasnya.
Baca Juga: Bio Farma Ungkap Faktor Penentu Harga Vaksin Covid-19, Apa Saja?