Uji Klinis Perawatan Gejala Covid-19 Berbasis Sel Punca Mulai Dilakukan

Rabu, 21 Oktober 2020 | 07:30 WIB
Uji Klinis Perawatan Gejala Covid-19 Berbasis Sel Punca Mulai Dilakukan
Stem cell atau sel punca. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perawatan stem cell merupakan istilah yang sedang naik daun di industri bio-regeneratif. Seiring dengan berlanjutnya pandemi Covid-19, penelitian di bidang perawatan regeneratif sel punca diprediksi akan terus berkembang secara signifikan.

Salah satunya dilakukan oleh Daewoong Infion, perusahaan joint venture antara perusahaan farmasi  Daewoong Pharmaceutical asal Korea Selatan dan Infion asal Indonesia.

Keduanya baru saja mengumumkan dimulainya uji klinis DWP710. Dijelaskan Nova Angginy, kepala peneliti di Daewoong Infion, DWP710 adalah sebuah perawatan untuk gejala dispnea atau (sesak napas) pada pasien Covid-19.

Perawatan ini menggunakan DW-MSC, sebuah teknologi independen terkait sel induk dari Daewoong Group yang diklaim mampu memperkuat efek sel punca, memanfaatkan bahan bebas serum dan bebas xeno dalam proses budidaya sel punca mesenkim. 

Baca Juga: Cek di Sini! Perjalanan Kereta Api yang Tidak Memerlukan Rapid Test

Perawatan ini terlah terbukti mampu mengobati infeksi dan peradangan akibat virus, bakteri, dan luka melalui berbagai penilaian kemampuan inflamasi. 

"Perawatan Covid-19 berbasis sel induk bernama DWP710 ini telah memasuki proses uji klinis melalui kick of meeting kami dengan Kementerian Kesehatan pada tanggal 13 Agustus 2020," ujar Nova melalui siaran pers yang Suara.com terima pada Selasa (20/10/2020).

Daewoong Infion akan memasuki uji klinis fase 2 untuk DWP710 pada kuartal pertama tahun 2021.

Di bawah otorisasi darurat berdasarkan kerja sama aktif bersama dengan Kementerian Kesehatan di Indonesia, Daewoong Infion berencana untuk segera mendistribusikan perawatan ini setelah menyelesaikan fase 2 uji klinis dalam rangka mengatasi Covid-19. 

Uji klinis sendiri dilakukan di rumah sakit 'RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo', yang merupakan rumah sakit spesialisasi perawatan Covid-19.

Baca Juga: Pandemi Covid-19, Saatnya Optimalkan Teknologi Online di Dunia Kerja

Uji klinis ini merekrut pasien mulai minggu ketiga bulan Agustus 2020 untuk menyelesaikan hasil uji klinis fase 1 pada bulan Oktober 2020. Perusahaan berencana untuk mengajukan proposal uji klinis fase 2 di Korea dan Indonesia.

Sementara itu, Daewoong Infion memutuskan untuk melakukan penelitian dan pengembangan perawatan Covid-19 lainnya selain DWP710, yaitu 'Niclosamide' dan 'Camostat' melalui kerja sama dengan rumah sakit 'RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo'.

Kedua produk tersebut dilakukan untuk mengantisipasi efek pada pengobatan pasien Covid-19 ringan dan berat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI