Suara.com - Vaksin Covid-19 eksperimental yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China disebut aman dalam uji klinis tahap akhir di Brasil. Hal ini dinyatakan oleh Institut Butantan São Paulo, salah satu pusat penelitian biomedis terkemuka Brasil yang melakukan uji Fase III vaksin tersebut.
Pihak Institut Butantan São Paulo mengatakan vaksin yang diberikan pada relawan sebanyak dua dosis terbukti aman pada 9.000 sukarelawan. Vaksin tersebut diberi nama CoronaVac.
Melansir dari Times of India, direktur Butantan Dimas Covas mengatakan data tentang seberapa efektif vaksin itu tidak akan dirilis sampai uji coba selesai pada semua relawan, yakni 13.000 sukarelawan.
"Hasil pertama dari studi klinis yang dilakukan di Brasil membuktikan bahwa di antara semua vaksin yang diuji di negara itu, CoronaVac adalah yang paling aman dengan tingkat terbaik dan paling menjanjikan," kata Gubernur São Paulo, João Doria.
Baca Juga: Viral Daftar Online Vaksin Corona Puskesmas Cisauk, Begini Klarifikasinya
Pihak Sinovac mengatakan tidak ada reaksi merugikan yang parah terhadap vaksin tersebut. Setidaknya 20 persen dari relawan hanya melaporkan nyeri ringan akibat suntikan sementara 15 persen melaporkan sakit kepala setelah dosis pertama, namun turun menjadi 10 persen untuk dosis kedua.
Kurang dari 5 persen melaporkan mual atau kelelahan. Hanya sedikit relawan yang mengalami nyeri otot.
Sekretaris kesehatan negara bagian São Paulo, Jean Gorinchteyn juga mengatakan vaksin tersebut tampaknya menghasilkan antibodi pelindung. Negara bagian tersebut juga berharap mendapatkan persetujuan regulasi untuk CoronaVac pada akhir tahun dan mulai menginokulasi populasinya pada awal 2021.
São Paulo menandatangani kesepakatan dengan Sinovac untuk membeli 60 juta dosis pada akhir Februari.
Uji coba vaksin Covid-19 buatan Sinovac China juga sudah disuntikkan kepada 1.620 relawan. Ini sekaligus sebagai bagian dari sesi uji klinis fase ketiga vaksin tersebut di Bandung, Jawa Barat.
Baca Juga: 5 Kabar Terbaru Seputar Vaksin Covid-19 Bio Farma: Harganya Rp 200 Ribu?
Dilansir dari Suara.com, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengatakan pengadaan vaksin Covid-19 untuk Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu 170 juta jiwa atau sekitar 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.
Dengan kata lain seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (18/10/2020) Indonesia memerlukan vaksin Covid-19 sebanyak 340 juta dosis dalam waktu setahun.
"Tentu saja hal ini merupakan program besar, sehingga harus dikelola dengan baik, sejak awal dari mulai uji klinis fase tiga, produksi hingga distribusi dari Bio Farma, mulai tingkat provinsi sampai dengan tingkat puskesmas, termasuk tenaga kesehatan yang memberikan vaksin Covid-19 kepada masyarakat," kata dia.