Apa Itu Norovirus: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Mengatasinya

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 20 Oktober 2020 | 15:30 WIB
Apa Itu Norovirus: Penyebab, Gejala, Penularan dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi sakit perut karena infeksi norovirus. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Norovirus menjadi ancaman kesehatan baru di tengah pandemi Covid-19 yang terjadi di seluruh dunia.

Otoritas kesehatan China bahkan menetapkan norovirus sebagai kejadian luar biasa atau KLB, setelah ratusan orang mengalami demmam, nyeri perut, diare, mual dan muntah.

Lalu, apa sebenarnya Norovirus? Apakah sama berbahayanya dengan virus Corona?

Dalam keterangan yang diterima Suara.com. Guru Besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam, FKUI-RSCM, Prof Dr dr Ari Fahrian Syam, Sp.PD(K) mengatakan norovirus bulanlah virus baru seperti SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19.

Baca Juga: Bukan Hanya Sangat Menular, Norovirus Juga Bisa Sebabkan Kematian

"Norovirus bukan virus baru dan bisa ditemukan di banyak negara, biasanya bermula dari restoran yang makanannya tercemar oleh Norovirus ini dan akhirnya terjadi kejadian luar biasa akibat banyak pelanggan restoran tersebut yang terinfeksi," tuturnya.

Sementara itu mengutip laman CDC, Norovirus merupakan penyakit menular lazim menyerang di awal musim gugur hingga akhir musim dingin, antara bulan Oktober sampai April.

Virus ini menular melalui makanan dan benda-benda yang sudah terkontaminasi.

Mudah menular, infeksi norovirus bisa menyebabkan diare, muntah, mual, hingga sakit perut.

Penyebab dan Penularan Norovirus

Baca Juga: Norovirus Disebut Ada di Indonesia, Apa Penyebabnya?

Norovirus disebabkan oleh infeksi virus pada makanan dan menyerang saluran pencernaan.

Meski lazim disebut sebagai flu perut, norovirus tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan virus influenza penyebab flu.

Orang bisa terinfeksi norovirus saat mereka mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Tiram mentah atau setengah matang serta buah-buahan dan sayuran mentah bisa menjadi penyebab wabah.

Anda juga bisa terinfeksi norovirus bila menyentuh benda atau permukaan yang telah terinfeksi virus lalu menyentuh hidung, mulut dan mata.

Norovirus juga bisa tumbuh subur dalam jarak dekat, seperti restoran, pusat penitipan anak dan panti jompo. Karena, virus ini kuat dan sangat menular. Virus bisa bertahan hidup pada suhu ekstrim di air dan permukaan.

Gejala Norovirus

Mengutip Mayo Clinic, gejala norovirus yang paling umum ialah diare, sakit perut, dan muntah biasanya mulai 12 hingga 48 jam setelah terpapar.

Gejala Norovirus biasanya berlangsung satu sampai tiga hari, dan kebanyakan orang sembuh total tanpa pengobatan.

Gejala lain yang mungkin muncul antara lain, sakit perut atau kram, demam ringan hingga nyeri otot.

Namun, bagi sebagian orang - terutama bayi, orang dewasa yang lebih tua, dan orang dengan penyakit yang mendasari - muntah dan diare dapat menyebabkan dehidrasi parah dan memerlukan perhatian medis.

Oleh sebab itu, sebaiknya cari pertolongan medis jika Anda mengalami diare yang tidak kunjung sembuh dalam beberapa hari. Selain itu, hubungi dokter Anda jika Anda mengalami muntah parah, tinja berdarah, sakit perut atau dehidrasi.

Pengobatan Norovirus

Secara umum, orang dewasa yang terinfeksi norovirus bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.

Namun pada kasus parah, norovirus bisa menyebabkan dehidrasi ekstrem akibat muntah dan diare terus-menerus.

Anda disarankan mengonsumsi cairan dalam jumlah banyak jika terinfeksi norovirus untuk menghindari dehidrasi.

Jika dibutuhkan, Anda juga bisa memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lanjutan.

REKOMENDASI

TERKINI