Suara.com - Belum lama ini selebgram Nathalie Holscher menjadi sorotan netizen di media sosial, setelah dirinya memutuskan menjadi seorang mualaf dan siap dipersunting oleh kekasihnya komedian Entis Sutisna atau biasa dikenal Sule.
Nathalie pun mengubah gaya hidup dan penampilannya dan rela menghapus tato atau rajah yang ada di tubuhnya menggunakan laser.
Kendati begitu, ternyata menghilangkan tato menggunakan laser tak dianjurkan bila tanpa rekomendasi dokter. Dikutip Alodokter, Selasa (20/10/2020) berikut kenali metode dan efek sampingnya untuk pengguna.
Metode Menghilangkan Tato dengan Laser
Untuk menghilangkan tato, sinar laser dengan panjang gelombang dan kekuatan tertentu akan ditembakkan ke permukaan kulit yang bertato. Tujuannya adalah untuk memecah pigmen tinta tato pada kulit, sehingga tato akan memudar.
Biasanya tato berwarna hitam dan biru gelap lebih mudah dihilangkan dibandingkan tato dengan warna lain, seperti merah, coklat, atau hijau. Selain warna tinta, kepekatan tinta tato yang dipakai dan kedalaman tinta di bawah permukaan kulit juga mempengaruhi.
Metode menghilangkan tato dengan laser ini memang lebih aman dari pada metode lainnya, seperti operasi, penggunaan bahan kimia, dermabrasi, atau salabrasi, yaitu menempelkan kain kasa yang sudah direndam larutan garam untuk mengikis lapisan kulit yang bertato.
Meskipun begitu, metode laser tidak disarankan bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh.
Proses Menghilangkan Tato dengan Laser
Baca Juga: Menyeramkan! Foto Tato Macan Cai Changpan, Napi Cina Tewas di Hutan Jasinga
Proses menghilangkan tato dengan laser biasanya dilakukan 2–4 kali, tetapi bisa juga lebih. Lamanya proses penghilangan tato dan banyaknya jumlah prosedur laser yang dilakukan tergantung pada seberapa besar ukuran dan tingkat kesulitan menghilangkan tato.