Suara.com - Tanggal 20 Oktober dirayakan sebagai Hari Osteoporosis Sedunia setiap tahunnya.
Tak perlu keluar rumah untuk merayakannya, sebab Hari Osteoporosis Sedunia bisa dilakukan secara virtual.
Sebuah inovasi ditelurkan Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (PERWATUSI) mengadakan senam osteoporosis secara virtual bagi masyarakat khususnya lansia.
Dalam senam osteoporosis, latihan beban dan latihan ketahanan jadi jenis olahraga yang disarankan untuk pada pasien osteoporosisi.
Baca Juga: Di Bekasi Muncul Klaster Senam Zumba, Banyak Tertular COVID-19
Latihan beban adalah olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kaki sebagai tumpuannya.
Mengandalkan perlawanan gravitasi, sehingga tulang dan otot tetap tegak, sehingga bisa mengurangi risiko pengeroposan tulang akibat osteoporosis.
Tidak hanya itu senam osteoporosis juga membuat tubuh jadi lebih seimhbang, alhasil patah tulang karena tulang keropos bisa diturunkan risikonya.
Bekerjasama dengan SPPOI Eminenc, senam ini sudah dilaksanakan setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu sejak Juni 2020 hingga kini.
Perayaan ini juga diisi dengan seminar dan edukasi bagi masyarakat, berbagai lomba dan juga pelaksaan senam virtual ostroporosis yang akan diikuti 1000 peserta dari seluruh Indonesia.
Baca Juga: Viral Emak-emak Asyik Senam Zumba Tanpa Masker, Publik Murka
"Melalui peran tersebut kami harapkan dapat mengurangi jumlah penderita osteoporosis serta menghindari komplikasi akibat osteoporosis berupa patah tulang, yang tentunya menjadi perhatian tidak hanya di Indonesia tetapi di seluruh dunia," ungkap Anita Hutagalung, Ketua Umum Perwatusi dalam acara Webinar, Selasa (20/10/2020).
Osteoporosis merupakan masalah kesehatan yang perlu perhatian serius.
Data International Osteoporosis Foundation mengungkap, prevalensi penyakit osteoporosis di dunia menunjukan 1 dari 3 perempuan usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis dan 1 dari 5 lelaki dengan usia di atas 50 tahun mengalami patah tulang akibat osteoporosis.
Sedangkan berdasarkan studi yang dilakukan Tirtaraja G, Setyohadi B, LS Weynand, Q Zhou di Pusat Osteoporosis Jakartadi RS. Medistra bekerjasama dengan Universitas Indonesia, GE Healthcare, Madisosn, WI, USAdan GE Healthcare, Shanghai, China, tahun 2006 menyebutkan prevalensi di Indonesia berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan, bahwa prevalensi osteoporosis pada perempuan trennya meningkat seiring bertambahnya usia.