Bukan Hanya Tak Efektif, Fogging DBD juga Berbahaya

Selasa, 20 Oktober 2020 | 07:10 WIB
Bukan Hanya Tak Efektif, Fogging DBD juga Berbahaya
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (5/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memasuki musim penghujan, Demam Berdarah Dengue merupakan suatu penyakit yang mesti diwaspadai. Umumnya, daerah yang menemukan penyakit tersebut akan melakukan penyemprotan dengan menggunakan fogging.

Namun, tahukah Anda cara tersebut tidak efektif, bahkan malah berdampak buruk terhadap kesehatan manusia.

Fogging umumnya menggunakan racun insektisida jenis piretroid sintetis. Zat kimia ini juga terkandung pada semprotan anti nyamuk yang dijual di pasaran. Namun, berbeda dengan produk pembasmi nyamuk rumahan, asap fogging biasanya tidak menimbulkan bau menyengat.

Seperti dikutip dari Alodokter, Senin (19/10/2020), kabut fogging dibentuk dengan mengubah campuran insektisida dan air menjadi asap melalui mesin. Takaran insektisida yang terdapat dalam asap fogging sangat kecil, tetapi cukup untuk membunuh nyamuk.

Baca Juga: Rentan Tularkan DBD & Zika, Nyamuk Aedes Aegypti Betina Diubah Jadi Jantan

Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (5/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk memutus siklus hidup nyamuk aedes aegypti di kawasan Tebet, Jakarta, Jumat (5/4). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Dalam jumlah kecil, asap yang terhirup tidak menimbulkan efek samping pada manusia. Akan tetapi, jika terhirup dalam jumlah besar, asap fogging bisa mengganggu kesehatan manusia, seperti membuat mata perih, batuk-batuk, sulit bernapas, sakit kepala hingga iritasi kulit.

Tak hanya itu, beberapa gejala akibat paparan insektisida dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan keracunan insektisida yang ditandai dengan munculnya beberapa gejala, diantaranya mengalami gangguan penglihatan, keringat berlebih, muntah, sesak nafas, detak jantung dan tekanan darah menurun

Untuk kondisi yang cukup parah, keracunan insektisida dapat menyebabkan penderitanya kejang hingga kehilangan kesadaran. Kondisi ini tergolong berbahaya dan harus segera ditangani oleh dokter.

Sementara, dalam mencegah dampak fogging, hindari area penyemprotan. Jika terpapar dan mengalami efek samping seperti yang telah disebutkan di atas, segera bilas bagian tubuh yang terkena asap fogging dengan air bersih, kemudian ganti pakaian yang terpapar asap tersebut.

Apabila fogging dilakukan di dalam atau area sekitar rumah Anda, tutupi barang-barang di rumah dengan koran dan simpan benda-benda, seperti alat makan, baju, atau handuk, di tempat yang rapat.

Baca Juga: Masuk Pertengahan Tahun, Pekanbaru Masih Dirundung Kasus Demam Berdarah

Lalu, jangan biarkan ada makanan atau bahan makanan yang diletakkan di tempat terbuka, dan  gunakan selalu masker selama fogging dilakukan dan beberapa saat setelahnya, serta bukalah jendela lebar-lebar agar terjadi cepat pertukaran udara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI