Jika Vaksin Ditemukan, Masih Perlukah Menjaga Protokol Kesehatan?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Senin, 19 Oktober 2020 | 19:10 WIB
Jika Vaksin Ditemukan, Masih Perlukah Menjaga Protokol Kesehatan?
Ilustrasi vaksin. [ANTARA FOTO/M Agung Rajasa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Vaksin dipercaya menjadi salah satu cara yang paling efektif untuk bisa menghentikan pandemi virus corona. Peneliti di seluruh dunia juga terus berlomba untuk mencari vaksin yang efektif.

Beberapa menargetkan vaksin itu siap akhir tahun ini, sementara yang lainnya menyatakan baru bisa digunakan 2021 mendatang.

Pertanyaannya, jika vaksin telah ditemukan, masih perlukan menjaga protokol kesehatan?

Dilansir dari ANTARA, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Prof. Tri Wibawa meminta masyarakat tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan meskipun telah menerima vaksin COVID-19.

Baca Juga: Joss Kang! Ridwan Kamil Jatah 3 Juta Vaksinasi COVID-19 untuk Bodebek

"Saat ini kita masih menunggu hasil penelitian berapa angka proteksi vaksin terhadap virus corona baru. Meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap memproteksi diri dengan berperilaku sesuai dengan protokol kesehatan," kata Tri Wibawa.

Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)
Ilustrasi Vaksin. (Pixabay/PhotoLizM)

Ia kembali mengingatkan bahwa masyarakat sebaiknya tidak hanya bertumpu pada vaksin untuk menghentikan pandemi Covid-19. Melainkan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Meski telah dilakukan vaksinasi, menurut dia, pandemi tetap memiliki potensi berlanjut apabila masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Suatu vaksin dapat diberikan atau diaplikasikan ke masyarakat jika keseluruhan proses uji klinis telah dijalankan, demikian ungkap Tri Wibawa.

Vaksin, kata dia, dapat digunakan termasuk untuk mengatasi COVID-19 jika telah memenuhi sejumlah persyaratan, salah satunya sudah teruji keamanannya serta tidak menimbulkan efek samping yang berarti.

Baca Juga: Balita dan Lansia Tak Dapat Vaksin Covid-19, Kemenkes Ungkap Alasannya

"Efektif memberikan proteksi terhadap penyakit yang ditargetkan dan kualitasnya terjaga dalam lini produksi," kata pakar mikrobiologi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI