Bagaimana Menjaga Kualitas Pendidikan di Tengah Pembelajaran Jarak Jauh?

Risna Halidi Suara.Com
Senin, 19 Oktober 2020 | 17:14 WIB
Bagaimana Menjaga Kualitas Pendidikan di Tengah Pembelajaran Jarak Jauh?
Kenaldric Rafa Amiruzzaman, siswa kelas 1-B SD Al Falah Darussalam Tropodo, Kabupaten Sidoarjo, saat mengikuti materi belajar daring dari rumahnya, Senin (13/07/2020), [ANTARA/HO/FA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kegiatan belajar mengajar di sekolah telah lama terganggu akibat pandemi Covid-19. Anak-anak terpaksa belajar di rumah dan berpotensi kehilangan kualitas kegiatan belajar terbaik.

Pada Mei lalu, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) mengeluarkan survei yang dilakukan terhadap 61.913 orangtua, 19.296 guru, dan 64.386 peserta didik di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi.

Berdasarkan survei tersebut, diketahui 85,5 persen orangtua mengaku khawatir bila sekolah kembali dibuka dan 72,2 persen orangtua setuju sistem Pembelajaran Jarak Jauh.

Melihat data tersebut, Founder Gerakan Menulis Buku Indonesia atau GMB Indonesia, Lenang Manggala mengatakan bahwa pelaksana pendidikan harus berupaya menjawab hasil riset tersebut dengan tetap menjaga kualitas pendidikan dan pelajaran untuk anak.

Baca Juga: Survei: 23 Persen Remaja Alami Stres Karena Belajar Daring

Untuk itu ia menekankan pentingnya solusi dan bantuan kepada para tenaga pengajar di Indonesia.

"Hal yang benar-benar kita butuhkan adalah memfasilitasi para guru, siswa, dan orangtua di Indonesia untuk bersama-sama mendigitalisasi sekolahnya," kata Lenang Manggala melalui siaran tertulis yang diterima Suara.com, Senin (19/10/2020).

Salah satunya lewat fasilitas bertajuk DigiLite. Lewat platform tersebut, tenaga pengajar akan bekerja lebih ringan dan terbantu lewat adanya fitur-fitur seperti Presensi, Perizinan, Kalender Pendidikan, Uji Kompetensi, PR & Hasil Belajar, Daftar Tugas, hingga RPP Guru.

GMB-Indonesia juga turut menghadirkan Kelas Literasi, Kelas Karakter dan Kelas Talenta yang dapat diakses tenaga pengajar secara gratis melalui aplikasi DigiLite yang sudah dapat diunduh di Playstore dan Appstore.

"Dengan menggabungkan sebuah program literasi dan sebuah platform pendidikan yang terintegrasi dan terotomasi, kita bisa mendorong sekaligus memfasilitasi para pendidik dan peserta didik, untuk dapat senantiasa belajar, berkarya, terkoneksi, menginspirasi, serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa dan dunia," pungkas Chief Program Officer, Khabib Bima Setiyawan.

Baca Juga: Tak Punya HP, Tiga Siswa di Pekalongan ini Tetap Berangkat ke Sekolah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI