Suara.com - Long weekend alias libur panjang dan cuti bersama pada tanggal 28 sampai 30 Oktober 2020 berisiko meningkatkan kasus Covid-19 di Indonesia.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat sudah memberikan imbauan tentang pelaksanaan liburan di tengah pandemi.
Dikutip dari laman CDC.gov, secara umum CDC tidak menganjurkan bepergian di musim liburan saat ini, apalagi jika daerah Anda termasuk dalam zona merah.
Risiko penyebaran Covid-19 di acara pesta maupun perkumpulan dengan banyak orang sangat besar, terutama jika tempat berkumpul tertutup dan tidak memiliki ventilasi yang baik.
Baca Juga: Pekan Depan Libur Panjang, Masyarakat Diminta Tahan Diri Tak Bepergian
"Pertimbangkan risiko penularan, jumlah orang yang hadir, dan tempat liburan Anda. Jika risiko tinggi, sebaiknya tunda atau batalkan acara," ujar CDC.
Jika liburan tetap dilakukan, penting untuk melakukan protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan memakai masker.
Sejumlah kelompok juga sebaiknya tidak berlibur, terutama mereka yang didiagnosis Covid-19, memiliki gejala Covid-19, sedang menunggu hasil tes, ataupun melakukan kontak dekat dengan pasien Covid-19 yang sudah terkonfirmasi.
"Beraktivitas di luar ruangan lebih dianjurkan. Batasi juga jumlah tamu yang hadir dan tetap lakukan protokol kesehatan," tulis CDC.
Indonesia Waspadai Peningkatan Kasus Covid-19 saat Long Weekend
Baca Juga: Tips Persiapan Libur Panjang untuk Cegah Lonjakan Covid-19 Pascaliburan
Dalam rapat terbatas di Istana Kepresiden hari ini, Senin (19/10/2020), presiden Joko Widodo mengingatkan tentang penambahan kasus Covid-19 dampak libur panjang Idul Adha lalu.
"Berkaitan dengan libur panjang di akhir Oktober tahun 2020 mengingat kita memiliki pengalaman kemarin libur panjang pada satu setengah bulan yang lalu mungkin setelah itu terjadi kenaikan yang agak tinggi," ujar Jokowi.
Jokowi meminta perlu dibahas berkaitan dengan libur panjang dan cuti bersama agar tak terjadi peningkatan kasus Covid-19.
"Ini perlu kita bicarakan agar kegiatan libur panjang dan cuti bersama ini jangan sampai berdampak pada kenaikan kasus COVID," ucap dia.
Dalam catatan Suara.com, kasus Covid-19 memang meningkat pesat di akhir bulan Agustus setelah libur Idul Adha.
Kala itu, lonjakan kasus Covid-19 terjadi di periode 24-30 Agustus 2020, alias naik 32,9 persen.
Berdasarkan data Satgas Covid-19, ada lima kota yang menyumbangkan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, diantaranya; DKI Jakarta (5.568 kasus), Jawa Barat (1.681 kasus).
"Ya bisa jadi kita juga melihat ada efek libur panjang juga kepada kenaikan jumlah kasus yang ada terutama di pulau Jawa tadi karena kita melihat cukup tinggi naiknya apalagi mobilitas di Pulau Jawa kan juga cukup sangat tinggi sekali terutama liburan kemarin liburan panjang," kata Anggota Satgas Covid-19 Dewi Nur Aisyah, Rabu (2/9).