Suara.com - Orangtua harus mewaspadai gejala meningitis pada anak-anak. Dokter spesialis anak dr. Ade Indri Sari Sp.A mengatakan, perjalanan penyakit meningitis terjadi dengan cepat sehingga jika tidak mendapat perawatan medis dengan benar dapat menyebabkan kematian.
"Angka kematian bisa terjadi 24 jam setelah kena, dengan gejala batuk, pilek, rewel, gelisah. Kejang, tidak sadar, ruam seluruh tubuh. Dalam 24 jam anak bisa meninggal," jelas dokter Ade dalam siaran langsung Instagram Kenapa Harus Vaksin, Minggu (18/10/2020).
Ade menyampaikan, anak-anak termasuk kelompok rentan terkena meningitis yang akan menyebabkan radang pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Infeksinya bisa disebabkan karena bakteri, virus, maupun jamur.
Menurut Ade, gejala meningitis akan membuat anak menjadi tidak tenang dan tidak ingin minum.
Baca Juga: Wanita Australia Meninggal Usai Dicakar Kucing Peliharaan
"Anak demam, sangat rewel, gelisah. Jadi meskipun pakai obat penurun tetap panas. Kalau demam turun anak tetap gak mau minum," jelasnya.
Sayangnya, karena masih anak-anak mereka tidak dapat menjelaskan apa yang dirasakan, kata Ade. Sehingga seringkali anak menangis melengking.
"Suara tangis melengking itu khas banget. Lalu ubun-ubunnya besar terlihat menonjol. Anak susah ditenangkan, lemas, dan fotopobia jadi kalau ada cahaya merasa terganggu," lanjut Ade.
Meningitis sering membuat suhu tubuh anak berubah secara ekstrim, terutama pada area tangan dan kaki. Ade menjelaskan, pada waktu tertentu tubuh anak akan terasa sangat dingin, tapi kemudian menjadi sangat panas. Namun menurut Ade, gejala meningitis pada anak bisa terjadi berbeda-beda.
"Pada bayi gejalanya sangat luas, tapi bahayanya kalau kena yang berat angka kefatalan besar sekali," ucapnya.
Baca Juga: Ashanty Ungkap Menderitanya Awal Terserang Penyakit Meningitis