Miris, Hanya Separuh Masyarakat Indonesia yang Cuci Tangan Dengan Benar

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 16 Oktober 2020 | 20:16 WIB
Miris, Hanya Separuh Masyarakat Indonesia yang Cuci Tangan Dengan Benar
Ilustrasi cuci tangan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama ini cuci tangan dianggap sebagai cara efektif untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19. Namun, ternyata tidak banyak orang yang mempraktikkan cuci tangan dengan benar. 

Hasil Riskesdas 2018 menyatakan baru separuh masyarakat Indonesia yang melakukan cuci tangan dengan benar.

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Tahun 2018, hanya setengah masyarakat Indonesia dengan usia di atas 10 tahun yang mempraktikkan perilaku cuci tangan pakai sabun dengan benar.

Oleh sebab itu, Kementerian Kesehatan mendorong masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat salah satunya cuci tangan pakai sabun.

Baca Juga: Kemenparekraf: Tempat Wisata dan Pasar Wajib Sediakan Fasilitas Cuci Tangan

“Saya mengajak semua pemangku kepentingan bergabung dengan kami dalam menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang,” ungkap Direktur Jendral Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Kirana Pritasari dalam keterangan pers yang diterima Suara.com, Jumat, (16/10/2020).

Ilustrasi mencuci tangan. (Pixabay)
Ilustrasi mencuci tangan. (Pixabay)

Sementara itu, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Riskiyana Sudadi Putra mengatakan, bahwa gerakan cuci tangan ini tidak sulit kalau dilakukan bersama-sama.

“Sudah ada 37 perusahaan yang bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam kegiatan promosi Kesehatan, kita bisa menggandeng partner sesuai kompetensi dan aktivitas di perusahaan masing,” kata dia.

Kemudian, Erwin Simangungsong dari Save the Children juga mengingatkan bahwa perlu kolaborasi bersama untuk mengedukasi publik terkait dengan cuci tangan. Sebab selama ini masih ada pandangan yang salah tentang cuci tangan.

“Misalnya di masyarakat masih ada yang menganggap cuci tangan untuk membersihakan tangan yang kotor sehabis makan,” kata Erwin mencontohkan.

Baca Juga: Dinkes DKI ke Kemendikbud: Cuci Tangan Harus Jadi Ekskul dan Pelajaran PAUD

Untuk itu masyarakat perlu diingatkan bahwa mencuci tangan adalah membersihakan tangan untuk menlindungi diri dan orang lain, yang harus dilakukan, termasuk sebelum makan, ketika mau menyuapi bayi, setelah BAB, dan lain-lain.

"Kebiasaan ini harus dibangun secara berkelanjutan bukan hanya saat pandemi," kata Erwin.

Pada Hari Cuci Tangan Sedunia pada 15 Oktober 2020, Kemitraan Swasta-Pemerintah untuk Cuci Tangan Pakai Sabun (KSP-CTPS) mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergabung untuk menjadikan kebersihan tangan dapat dilakukan semua orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI