Suara.com - Kanker prostat merupakan salah satu kanker yang paling banyak diderita oleh laki-laki. Kanker ini umumnya merupakan hasil dari sel kanker yang membelah secara tidak terkendali di prostat - kelenjar kecil berbentuk buah kenari pada pria.
Biasanya berkembang perlahan, jadi mungkin tidak ada tanda selama bertahun-tahun. Dilansir dari Express UK, gejala kanker prostat biasanya tidak muncul sampai prostat cukup besar untuk mempengaruhi saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari penis (uretra), jelas NHS.
Jika ini terjadi, Anda mungkin memperhatikan sejumlah perubahan pada kebiasaan buang air kecil. Salah satunya ialah kebutuhan untuk buang air kecil lebih sering, terutama pada malam hari, menurut American Cancer Society (ACS).
Gejala lainnya termasuk:
Baca Juga: Tisu Bekas dan Air kencing Nikita Mirzani Dilego Rp100 Juta
- Darah dalam urin atau air mani
- Kesulitan ereksi (disfungsi ereksi atau DE)
- Nyeri di pinggul, punggung (tulang belakang), dada (tulang rusuk), atau area lain dari kanker yang telah menyebar ke tulang
- Kelemahan atau mati rasa di tungkai atau kaki, atau bahkan kehilangan kontrol kandung kemih atau usus akibat kanker yang menekan sumsum tulang belakang.
Menurut ACS, sebagian besar masalah ini lebih mungkin disebabkan oleh sesuatu selain kanker prostat.
Misalnya, masalah buang air kecil lebih sering disebabkan oleh benign prostatic hyperplasia (BPH), pertumbuhan prostat non-kanker. Meski demikain, penting untuk menandai setiap perubahan yang tidak biasa dengan dokter Anda untuk menyingkirkan kanker prostat, tambahnya.
Perawatan untuk kanker prostat akan tergantung pada keadaan individu Anda, seperti stadium kanker.
"Ketika pengobatan diperlukan, tujuannya adalah untuk menyembuhkan atau mengendalikan penyakit sehingga sesedikit mungkin mempengaruhi kehidupan sehari-hari dan tidak mempersingkat harapan hidup," jelas NHS.
Terkadang, jika kanker sudah menyebar, tujuannya bukan untuk menyembuhkannya tetapi untuk memperpanjang hidup dan menunda gejala, perhatikan kesehatan tubuh.
Baca Juga: Waspada, Keseringan Menahan Kencing Bisa Berbahaya bagi Kesehatan