Suara.com - Virus corona Covid-19 bisa ditularkan oleh mereka yang memiliki gejala maupun yang tidak, baik orang dewasa hingga anak-anak dan remaja pun punya potensi menularkan. Minggu lalu, dilaporkan gadis 13 tahun menularkan virus corona pada sebelas anggota keluarga lain selama liburan keluarga.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menjelaskan gadis itu, yang dikenal sebagai pasien indeks, atau pasien yang memulai wabah, awalnya terpapar Covid-19 saat jauh dari rumah pada bulan Juni.
Dilansir dari Health, ia lalu dites empat hari setelah terpapar virus dengan tes antigen cepat saat pulang ke rumah. Pada saat tes, gadis itu tidak menunjukkan gejala, dan tes antigen menunjukkan negatif Covid-19.
Namun dua hari setelah tes, gadis itu mulai mengalami hidung tersumbat, yang menjadi salah satu geala Covid-19. Pada hari yang sama, dia juga melakukan perjalanan bersama empat anggota keluarga dekatnya, yakni orang tua dan dua saudara laki-lakinya ke acara kumpul keluarga dengan 15 kerabat lainnya.
Baca Juga: Car Free Day Kota Serang Kembali Dibuka Pekan Depan
Secara total, ada 20 anggota keluarga dari lima rumah tangga berbeda dari empat negara bagian menghadiri pertemuan tersebut, dengan rentang usia 9 hingga 72 tahun.
Sebanyak 14 anggota kelurga termasuk sang gadis, tinggal di rumah yang sama selama delapan sampai 25 hari. Selama itu, mereka tidak menerapkan protokol kesehatan seperti jaga jarak atau memakai masker wajah.
Dilaporkan anggota keluarga tambahan sempat berkunjung pada dua kesempatan terpisah, Tapi mereka tetap menjaga jarak fisik dengan tetap berada di luar rumah, meski tidak mengenakan masker.
Di antara 14 anggota keluarga yang tinggal serumah, 12 anggota keluarga termasuk sang gadis 13 tahun itu mengalami gejala dan akhirnya ditemukan positif Covid-19.
Dua dari anggota keluarga yang mengidap Covid-19 mencari pertolongan medis, untungnya keduanya sembuh.
Baca Juga: Update Covid-19 di Kaltim Bertambah 165 Kasus
Sedangkan enam anggota keluarga tambahan yang tinggal di tempat lain dan mempraktikkan jarak fisik tidak menunjukkan gejala dan dinyatakan negatif Covid-19.
Ini bukan pertama kalinya pertemuan besar dengan keluarga atau teman berubah menjadi klaster Covid-19.
Pada bulan Juni, CDC melaporkan 18 anggota keluarga Texas dinyatakan positif Covid-19 setelah menghadiri pesta kejutan yang berlangsung "hanya beberapa jam".
Ada pula kasus sekelompok 16 teman dinyatakan positif Covid-19 setelah keluar malam di sebuah pub di Florida, juga pada bulan Juni.
CDC mengatakan wabah Covid-19 yang menyerang satu keluarga membawa catatan penting, bahwa anak-anak dan remaja benar-benar dapat menularkan Covid-19 ke anggota keluarga lain di rumah, meski hanya menunjukkan gejala ringan.
Selain itu, terbukti penerapan jarak fisik bekerja baik untuk membantu menghentikan penyebaran virus. Sehingga CDC menegaskan bahwa jarak fisik, penggunaan masker, dan kebersihan tangan benar-benar mengurangi risiko penularan.
Kemudian, pertemuan keluarga atau kecil pun harus dihindari ketika jarak fisik dan penggunaan masker wajah tidak bisa diterapkan.
Laporan ini juga mengonfirmasi bahwa tidak semua tes Covid-19 dibuat sama. Gadis berusia 13 tahun itu, misalnya, menjalani tes antigen cepat saat ia masih asimtomatik. CDC mengatakan tes antigen, bagaimanapun, dimaksudkan untuk digunakan dalam lima hari pertama gejala.
Tes antigen cepat tersebut juga memiliki sensitivitas yang lebih rendah, dibandingkan dengan pengujian reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) standar. Oleh karena itu, tes antigen negatif harus dikonfirmasikan dengan tes RT-PCR untuk mereka yang mungkin mengalami infeksi virus corona Covid-19.