Suara.com - Sebuah studi yang diterbitan pada jurnal kedokteran perilaku, Psychosomatic Medicine menunjukkan bahwa punya pasangan yang saling perhatian bisa berpengaruh pada peningkatan umur panjang.
Studi tersebut menunjukkan bahwa pasangan romantis yang saling memahami, merawat, dan menghargai terkait dengan umur panjang.
Melansir dari Healthline, penelitian ini didapatkan dari Survei Nasional Perkembangan Paruh Baya di Amerika Serikati pada 1.208 orang dewasa selama rentang waktu 20 tahun. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat efek hubungan sosial terhadap kesehatan fisik.
“Jika Anda memiliki pasangan yang sangat responsif, Anda cenderung tidak mudah stres sehingga tidak bisa meningkatkan umur panjang,” kata peneliti, Richard Slatcher, PhD dari associate professor dari Wayne State University.
Baca Juga: Anak Cerdas Terbukti Lebih Panjang Umur, Ini Penjelasan Ilmiahnya!
Sementara menurut The American Psychological Association (APA), stres kronis dapat membantu menyebabkan enam penyebab utama kematian, termasuk kanker, bunuh diri, penyakit jantung, sirosis, cedera yang tidak disengaja, dan gangguan pernapasan.
Para peneliti di Yale School of Medicine bahkan menemukan hubungan antara stres mental dan kematian mendadak. Oleh karena itu, stres dapat menyebabkan ritme jantung yang berpotensi mematikan.
"Cobalah untuk benar-benar memberikan perhatian Anda untuk pasangan," ujar Slatcher.
Dalam penelitian ini, para peneliti menyatakan bahwa untuk menjadi pasangan yang saling mendukung dan bisa meningkatkan potensi umur panjang, maka cobalah untuk banyak bicara dan saling mendengarkan.
Selain itu, menyisihkan waktu rutin di siang hari, makan malam, menyimpan ponsel saat berdua juga bisa jadi salah satu cara lain menjadi pasangan yang mencukung umur panjang.
Baca Juga: Mengapa Orang Jepang Panjang Umur? Ini 5 Rahasianya