Suara.com - Anda sedang diet dan kebingungan menyusun menu makanan? Coba saja saran menu dari dokter gizi berikut ini.
Spesialis gizi klinik dr. Juwalita Surapsari M. Gizi, Sp.GK menyarankan untuk lakukan diet rendah kalori jika ingin menurunkan berat badan sendiri tanpa dampingan dokter.
"Dengan sekitar 1.200-1.500 kalori sehari itu masih aman kalau dilakukan sendiri," kata Juwalita dalam webinar bersama rumah sakit Pondok Indah, Rabu (14/10/2020).
Ia menegaskan bahwa diet bukan sekadar mengurangi jumlah makan dan meningkatkan intensitas olahraga.
Baca Juga: 2 Jenis Diet Ini Sebaiknya Tidak Dilakukan dalam Jangka Panjang
Tetapi asupan gizi makanan juga harus diperhatikan agar tubuh tetap sehat ternutrisi.
Untuk pola makan, Juwalita mencontohkan konsep piring sehat dalam menu harian.
Setengah isi piring ia menyarankan untuk diisi dengan sayur dan buah, seperempat piring diisi sumber karbohidrat, dan seperempat lagi dengan protein rendah lemak.
"Kalau diterapkan dengan hati-hati itu akan cukup bermanfaat. Pertama, sayur pilih apa pun tapi pengolahan yang minim minyak. Kalau bisa lalap boleh karena kalau salad nambahin kalori. Atau mau dibening gak pakai minyak sama sekali atau di tumis pakai air," paparnya.
"Sumber karbohidrat jangan hanya terpaku pada nasi. kita punya umbi-umbian yang bisa jadi sumber karbo. Kalau makan tetap tiga kali sehari gak masalah. Makan pagi bisa terapkan piring sehat itu. Misal, gak mau makan nasi gak masalah, kita ganti dengan jagung atau pakai kentang," tambah Juwalita.
Baca Juga: Menu Makanan Ini Ternyata Cocok untuk Diet
Menurutnya, kentang lebih bagus dimakan dengan kulitnya karena tinggi serat, vitamin B6 dan mineral juga antioksidan daripada hanya nasi.
Untuk diet 1.500 kalori, bisa memakan dua kentang ukuran sedang. Atau nasi cukup enam sendok, sedangkan jagung sekitar 100 gram.
Untuk lauk, Juwalita mengingatkan untuk hati-hati dalam memilih menu dan cara memasak karena sangat menentukan akan kelebihan kalori atau tidak.
Ikan, ayam tanpa kulit, dan daging bisa jadi pilihan. Juga tahu atau tempe yang menjadi protein nabati.
Kemudian, buah bisa menjadi makanan selingan sebagai cemilan atau dikonsumsi sebelum atau sedudah makan utama.
"Kalau orang dewasa sebenarnya keburuhan energi, perempuan aja sekitar 1.700-1.800. Kalau diet 1500 aja lalu kita tambahin olahraga maka defisit kalori tetap akan tercapai," ujarnya.
Tak kalah penting, menurut Juwalita untuk hindari gula tidak perlu.
Seperti yang banyak terkandung di minuman kemasan dalam saset yang tinggi gula.
Namun untuk produk kemasan pemanis buatan, menurutnya masih aman dikonsumsi jika dalam porsi sedikit.