Milenial disebut Generasi Kelelahan, Begini 4 Faktor Penyebabnya

Kamis, 15 Oktober 2020 | 11:54 WIB
Milenial disebut Generasi Kelelahan, Begini 4 Faktor Penyebabnya
Ilustrasi milenial. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Generasi Milenial atau mereka yang lahir pada tahun 1981 hingga 1996 sering kali disebut dengan generasi yang merasa kelelahan terus-menerus. Bahkan banyak studi menunjukkan bahwa kelompok usia ini mengalami kelelahan lebih berat dari generasi-generasi sebelumnya.

Melansir dari Healthline, studi dari American Psychological Association (APA) melaporkan bahwa Generasi Milenial adalah generasi yang paling stres. Rasa stres pada kelompok generasi ini kebanyakan disebabkan oleh kecemasan dan kurang tidur.

"Kurang tidur adalah masalah kesehatan masyarakat. Sekitar sepertiga penduduk Amerika Serikat kurang tidur," kata Rebecca Robbins, PhD, rekan pasca doktoral di Departemen Kesehatan Populasi di NYU Langone.

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa faktor yang menyebabkan kondisi kelelahan terus menerus pada Generasi Milenial, antara lain:

Baca Juga: Benarkah Berhubungan Seks Bisa Meredakan Stres? Ini Faktanya

1. Paparan Teknologi

Masalah utama milenial adalah ketergantungan dan obsesi mereka terhadap teknologi. Sayangnya teknologi juga menghadirkan hambatan mental dan fisik untuk tidur.

"Setidaknya 8 dari 10 milenial mengatakan bahwa mereka tidur dengan ponsel samping tempat tidur untuk mengirim pesan teks, panggilan telepon, email, mendengarkan lagu, baca berita, nonton video, main game, hingga alarm,” lapor sebuah studi di Pew Research.

"Jika kita menggunakan perangkat sebelum tidur, cahaya biru masuk ke mata dan spektrum biru menyebabkan respons fisiologis kewaspadaan. Hal ini yang menyulitkan untuk tidur," kata Robbins.

Salah satu solusi mudahnya menurut Robin adalah mengadopsi 20 hingga 60 menit waktu bebas teknologi sebelum tidur.

Baca Juga: Apa Itu Gen Z? Berikut ini Penjelasannya

2. Budaya Hiruk Pikuk

Kaum milenial sering diajari bahwa kerja keras akan membuat mereka maju. Mereka sering kali mengambil kerja sampingan di balik pekerjaan utama.

"Sayangnya, saat kita tidak memberikan waktu istirahat yang cukup, ini akan meningkatkan risiko kelelahan," kata Martin Reed, pakar kesehatan tidur klinis bersertifikat dan pendiri Insomnia Coach.

Orang stres, emosi (Unsplash)
Orang stres, emosi (Unsplash)

3. Kekhawatiran Finansial

Bagi kaum milenial yang bekerja, mereka juga sering merasa dibayar rendah untuk pekerjaan yang mereka lakukan.

"Sumber stres nomor satu adalah masalah keuangan. Milenial tidak hanya mengalami resesi 2008 pada usia yang rentan, banyak juga yang cukup tua untuk keluar dari perguruan tinggi dan bekerja ketika resesi melanda," kata Mike Kisch, CEO dan salah satu pendiri Beddr, pakaian tidur yang terdaftar di FDA.

"Tentu saja, stres secara finansial sekaligus terlalu banyak bekerja menyebabkan perasaan lelah," imbuhnya.

4. Pengelolaan Stres yang Buruk

Stres pada milenial nyatanya lebih banyak dikelola dengan buruk, seperti pola makan yang buruk, konsumsi alkohol hingga konsumsi kafein yang berlebihan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI