Suara.com - Ada yang suka pakai aluminium foil saat memanggang bahan makanan? Kebiasaan itu sebaiknya dihindari karena bisa berdampak buruk bagi kesehatan.
Relatif tahan lama, itulah mengapa alat masak berbahan aluminium banyak digemari. Harganya pun terjangkau dan mudah ditemukan di pasaran.
Namun, dilansir dari Hops.id, rupanya ada bahaya terselubung di balik pemakaian aluminium untuk mengolah makanan. Walau beberapa alat masak aluminium biasanya diberi pelapis, lapisan tersebut kadang cepat rusak sehingga melepaskan racun logam dalam makanan.
Panasnya suhu saat memasak akan membuat makanan menyerap kandungan logam yang terkandung pada aluminium foil, terlebih jika makanannya bersifat asam dan pedas.
Baca Juga: Ada Bayam dan Paprika, 6 Bahan Makanan Ini Ampuh Meredakan Stres
Bahan aluminium ini tak terbatas lempengan foil yang biasa digunakan untuk memanggang makanan, tapi juga pada panci dan wajan yang berbahan sama.
Paparan logam ini akan membuat kita berisiko tinggi terkena berbagai penyakit jika terakumulasi di otak serta jaringan di sekitarnya, antara lain:
Kanker Usus
Paparan zat dari bahan aluminum terhadap usus bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti kanker usus besar. Itu bisa terjadi sebagai salah satu efek samping penggunaan aluminium foil saat memasak.
Alzheimer
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ternyata 5 Selebritis Cantik Ini Putuskan Jadi Vegan
Zat aluminium foil akan larut dan terdeteksi pada sel otak. Hal itulah yang jadi penyebab penyakit alzheimer.
Memengaruhi sel otak
Alumunium yang larut dalam makanan juga dapat mempengaruhi sel otak. Hal ini bisa memicu komplikasi neurologis dan menyebabkan kerusakan permanen.
Liver
Banyaknya aluminium yang terakumulasi dalam tubuh juga bisa merusak organ hati. Tentu itu akan memengaruhi kinerja organ hati yang berfungsi sebagai alat detoksifikasi tubuh.
Penyakit Ginjal
Makanan yang telah terkena zat aluminium akan dicerna dan terakumulasi pada organ tubuh. Hal ini juga bisa menyebabkan gagal ginjal dan kerusakan sel ginjal.
Gangguan Tremor
Aluminium foil pun bisa memengaruhi sistem saraf. Dampaknya adalah berbagai komplikasi yang menyebabkan kegelisahan, kecemasan, dan stres sehingga membuat saraf menjadi tremor atau nervous.