Suara.com - Balita kembar berusia tiga tahun, Adib Alim Aminullah dan Afif Ahwal Said asal kota Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel) terlihat kurus akibat menderita gizi buruk.
Keduanya hanya bisa berbaring dan menanggis tanpa mampu bicara dan mendengar seperti anak pada umumnya. Air mata keduanya tampak menetes dari selaput mata yang sipit akibat mengalami katarak.
Lahir dari keluarga kurang mampu pasangan suami istri Hariyanto (31) dan Nurhayati (31), balita malang ini tidak banyak mendapatkan perawatan medis akibat kondisi orang tuanya yang terbilang pas-pasan.
Maklum saja, Haryanto hanya bekerja sebagai kuli serabutan sedangkan Nurhayati hanya berstatus Ibu Rumah Tangga (IRT). Pendapatan ayah balita kembar ini hanya cukup memenuhi kebutuhan hidup keluarga sehari-hari.
Saat disambangi Suara.com, Selasa (13/10/2020) di Jalan Depati Hamzah Semabung Lama, Gang Kalimaya RT 04/02 Kelurahan Bacang Kecamatan Bukit Intan.
Nurhayati orang tua Abib dan Afif menceritakan jika anaknya lahir pada tanggal 2 September 2018 di RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang dalam kondisi normal dan tidak mengalami kendala apapun.
"Saat lahir berat badan Adib 2,6 Kg, sementara Afif dengan berat badan 2 Kg. Memang saat lahiran saya tidak ikut USG dan hanya mengkonsumsi makanan pas-pasan saja," ujar Nurhayati.
Menurut Nurhayati, Adib dan Afif mulai kelihatan mengalami tanda-tanda gizi buruk dan katarak sejak berusia belasan hari.
"Pas usia belasan hari sudah keliatan mengalami gizi buruk, bola mata anak saya kelihatan katarak, kalau Adib di mata sebelah kiri dan Afif di sebelah kanan," ujar Nurhayati.
Baca Juga: Menurunnya Kualitas SDM sebagai Dampak dari Kemiskinan dan Gizi Buruk
Adib dan Afif dikatakan Nurhayati sempat mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Bhakti Timah (RSBT) tahun 2019 lalu. Satu tahun kemudian tepatnya pada bulan Maret 2020 keduanya dirujuk ke RSCM Jakarta.