Suara.com - Meski umumnya virus corona Covid-19 menyerang di dalam ruangan, namun masih ada kemungkinan penularan di luar ruangan. Hal ini yang membuat para peneliti menyarankan penggunaan masker di luar ruangan.
"Risiko penularan jauh lebih rendah di luar daripada di dalam karena virus yang dilepaskan ke udara dapat dengan cepat menjadi encer melalui atmosfer," kata sekelompok ilmuwan dan insinyur, termasuk profesor dari universitas di Amerika, Inggris dan Jerman sepeti yang dikutip dari Medicalxpress.
Namun para ahli menyatakan bahwa penularan di luar ruangan tetap memungkinkan. Dalam hal ini waktu yang dihabiskan di dekat orang akan menjadi faktor kunci penularan. Misalnya, sedetik di trotoar tampaknya tidak cukup untuk menularkan Covid-19, namun beberapa menit di tempat yang sama bisa membuat Anda menangkap virus.
Linsey Marr, seorang ahli terkenal tentang penularan virus melalui udara dari Virginia Tech, mengatakan bahwa dia merekomendasikan untuk memakai masker di luar ruangan jika daerah tersebut ramai.
Baca Juga: Satgas Covid-19 Prediksi Panen Demonstran Positif Corona Dua Pekan Lagi
"Anda akan sering melewati orang, katakanlah lebih dari satu orang per menit, saat kita berjalan melewati orang-orang di luar, kita mungkin menghirup napas yang mereka keluarkan" ujar Marr.
Oleh karena itu, Marr menyarankan agar orang-orang tetap mengenakan masker saat di luar ruangan. Ia juga menyatakan bahwa ada terlalu banyak variabel risiko penularan di luar ruangan seperti angin, jumlah orang, hingga matahari.
Sinar ultraviolet dari matahari sendiri disebut bisa menonaktifkan virus. Tetapi hal tersebut tergantung pada intensitas matahari.