Terungkap! Bio Farma Sebut Harga Vaksin Covid-19 Sekitar Rp 200 Ribu

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 13 Oktober 2020 | 18:46 WIB
Terungkap! Bio Farma Sebut Harga Vaksin Covid-19 Sekitar Rp 200 Ribu
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. (ANTARA/HO-GT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Terungkap sudah harga vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang saat ini tengah diuji klinis oleh PT Bio Farma.

Dilansir Anadolu Agency, PT Bio Farma mengatakan harga vaksin Covid-19 berkisar Rp 200 ribu per dosis.

Direktur Utama PT Bio Farma Honesti Basyir mengatakan harga untuk vaksin Covid-19 tidak akan memberatkan pemerintah.

Dia membantah jika harga vaksin Sinovac yang dipasarkan di Brasil dijual dengan harga USD 1,96 (Rp 29 ribu) seperti yang diberitakan oleh media.

Baca Juga: Siap-siap, WHO Prediksi Vaksin Covid-19 Generasi Awal Meluncur Desember

Honesti mengatakan telah mengonfirmasi informasi tentang harga jual vaksin tersebut ke Sinovac melalui surat resmi.

Brasil merupakan salah satu negara yang juga akan membeli vaksin Covid-19 dari Sinovac, selain Indonesia dan Turki.

"Informasi dalam pemberitaan tentang kontrak pembelian 46 juta dosis dengan nilai kontrak USD90 juta dengan pemerintah Brasil tidak tepat, dan mengenai harga USD1.96 per dosis pun tidak tepat. Sebab biaya pengirimannya saja tiap dosisnya, sekitar USD2," kata Honesti melalui siaran pers, Selasa (13/10/2020).

Dia melanjutkan, ada sejumlah hal yang menentukan harga vaksin Covid-19, salah satunya tergantung pada investasi studi klinis fase ketiga terutama dalam uji efikasi dalam skala besar.

"Skema pemberian harga vaksin Covid-19 ini tidak dapat disamakan," lanjut dia.

Baca Juga: Pemberian Vaksin Covid-19 di Kota Bogor Dipercepat, Jadi November 2020

Bio Farma saat ini tengah mensponsori uji klinis tahap ketiga kandidat vaksin Covid-19 hasil kerja sama dengan Sinovac Biotech di Bandung, Jawa Barat.

Hingga 9 Oktober 2020, sebanyak 843 relawan sudah mendapat penyuntikan kedua dan 449 relawan dalam tahap pengambilan darah pasca penyuntikan kedua/masuk periode pemantauan.

Bio Farma menyatakan belum ada Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) akibat pemberian suntikan calon vaksin Covid-19.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga akan berangkat ke China untuk melihat proses pengembangan dan produksi vaksin Covid-19 di fasilitas Sinovac.

Selain itu, LP POM Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga akan melaksanakan audit halal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI