Jangan Asal Beli, Kenali Jenis dan Efek Samping Air Diffuser

Selasa, 13 Oktober 2020 | 15:44 WIB
Jangan Asal Beli, Kenali Jenis dan Efek Samping Air Diffuser
Ilustrasi Air Diffuser. (Elements Envanto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Belakangan air diffuser tengah menjadi tren sendiri di masyarakat seiring maraknya penggunaan aromaterapi. Banyak orang memanfaatkan alat ini untuk berbagai kepentingan, seperti kesehatan, hingga digunakan untuk menenangkan pikiran dan mengurangi stres.

Penggunaan diffuser sejauh ini memang bermanfaat, namun perlu sesuai petunjuk yakni batasi penggunaan diffuser agar tidak terlalu lama, yaitu sekitar 30–60 menit. Saat menggunakan diffuser, pastikan pula ruangan tempat diffuser digunakan memiliki ventilasi yang baik.

Karena jika penggunaan berlebihan ini justru berisiko menimbulkan efek samping, seperti iritasi pada saluran pernapasan dan mata. Maka sudah begitu sebaiknya berhenti menggunakan aromaterapi dengan diffuser dan berkonsultasi ke dokter.

Sebelum menggunakan diffuser juga ada baiknya bila Anda mengenali jenis dan kegunaan diffuser. Hal ini dilakukan agar Anda tidak salah pilih dan bisa memperoleh manfaat yang maksimal dan aromaterapi yang digunakan. Berikut Suara.com rangkum dari situs Alodokter:  

Baca Juga: Sedang Digandrungi, Ketahui Dampak Berbahaya Lilin Aroma

Ilustrasi Air Diffuser. (Elements Envanto)
Ilustrasi Air Diffuser. (Elements Envanto)

1. Diffuser lilin (candle diffuser)

Diffuser lilin adalah jenis diffuser paling tradisional yang mudah ditemukan dan memiliki harga yang cukup terjangkau. Diffuser jenis ini memanfaatkan suhu panas untuk menghasilkan uap aromaterapi.

Cara penggunaannya adalah dengan meneteskan minyak esensial dan air di wadah diffuser, lalu tempatkan lilin yang sudah dinyalakan di bawahnya. Meski praktis dan mudah digunakan, suhu panas pada diffuser ini mungkin dapat mengubah struktur kimia minyak esensial sehingga membuat aromaterapi kurang efektif.

2. Diffuser keramik (ceramic diffuser)

Sesuai namanya, diffuser ini terbuat dari keramik atau tanah liat. Berbeda dengan jenis diffuser lilin yang memanfaatkan suhu panas, diffuser keramik memanfaatkan gelombang suara ultrasonik untuk mengubah cairan minyak esensial menjadi uap aromaterapi.

Baca Juga: Racikan Lidah Buaya dan Essential Oil Bisa Bunuh Virus Corona, Benarkah?

Cara penggunaannya juga sangat mudah, Anda hanya perlu meneteskan minyak aromaterapi di dalam diffuser agar aromaterapi menyebar di udara. Diffuser keramik lebih cocok digunakan di ruangan yang kecil.

3. Reed diffuser

Reed diffuser biasanya dijual satu paket dengan botol minyak aromaterapi. Jenis diffuser ini terbilang unik karena tidak memanfaatkan suhu panas atau listrik, melainkan menggunakan batang rotan.

Batang tanaman ini dapat menyerap minyak aromaterapi yang tersimpan di botol, kemudian melepaskannya ke udara sehingga menghasilkan aroma wangi di dalam ruangan dan sekitarnya.

4. Electric diffuser

Sama halnya dengan dengan ceramic diffuser dan reed diffuser, electric diffuser tidak menggunakan energi panas.

Cara penggunaannya adalah dengan meneteskan minyak aromaterapi ke air, lalu tempatkan campuran air dan minyak ke dalam wadah diffuser. Kipas listrik di dalam diffuser akan menciptakan uap aromaterapi dan menyebarkannya ke udara.

5. Nebulizer diffuser

Nebulizer diffuser bekerja dengan cara memecah minyak esensial menjadi molekul kecil sebelum menyebarkannya ke dalam ruangan. Perangkat ini memiliki botol kaca silinder di bagian tengahnya sehingga terkesan elegan.

Kelebihan diffuser jenis ini adalah jangkauannya yang luas, sehingga cocok digunakan di ruangan besar. Akan tetapi, nebulizer diffuser lebih sulit dibersihkan dibandingkan diffuser jenis lain. Selain itu, jenis diffuser ini juga dapat menimbulkan suara bising.

6. Ultrasonic diffuser

Ultrasonic diffuser bekerja dengan cara menghasilkan kabut halus sehingga mudah dilepaskan ke udara. Jenis diffuser ini juga berfungsi untuk melembabkan udara ruangan yang kering.

Beberapa ultrasonic diffuser bisa mati secara otomatis untuk mengontrol jumlah minyak esensial yang tersebar ke udara. Tak hanya itu, diffuser ini cenderung lebih murah dari pada nebulizer diffuser dan lebih kokoh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI