1 Dari 10 Pasien Covid-19 dengan Hipertensi Meninggal, Apa Sebab?

Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:55 WIB
1 Dari 10 Pasien Covid-19 dengan Hipertensi Meninggal, Apa Sebab?
Ilustrasi hipertensi. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit penyerta atau komorbid menjadi salah satu faktor risiko seseorang lebih rentan terinfeksi virus corona.  Beberapa komorbid itu antara lain seperti hipertensi, diabetes, jantung, juga gagal ginjal.

Dari beberapa penyakit tadi,  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Cut Putri Arianie menyampaikan bahwa hipertensi jadi PTM tertinggi yang menyebabkan seseorang terinfeksi Covid-19

"Satu dari sepuluh pasien, sekitar 13,3 persen pasien covid dengan penyakit penyerta hipertensi meninggal. Hipertensi memang penyebab tertinggi komorbid dibandingkan dengan penyakit lain seperti diabetes, jantung, dan gagal ginjal," kata Cut dalam webinar Hari Hipertensi Dunia, Selasa (13/10/2020).

Sementara itu, data surveillance menunjukan bahwa dari 1.461 pasien covid yang memiliki komorbid, separuhnya merupakan penyakit hipertensi. Menurut Cut, angkanya paling tinggi di antara PTM lain.

Baca Juga: Ancaman La Nina di Tengah Pandemi, BNPB Siapkan Pengungsian Aman Covid-19

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

"Hipertensi 50,8 persen, diabetes 34,4 persen, jantung 19,7 persen dan paru obstruksi 10,1 persen, ginjal 6,2 persen, dan kanker 1,5 persen," paparnya.

Pasien dengan komorbid disebutkan memang lebih berisiko mengalami kematian jika terinfeksi Covid-19. Wakil Ketua Umum Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) dr. Erwinanto Sp.J(P) menyebutkan, kondisi itu disebabkan karena imunitas orang tersebut telah rendah akibat komorbid tersebut.

"Begitu pasien hipertensi atau ada penyakit tidak menular lain, maka mortalitas jadi lebih tinggi. Karena orang-orang dengan komorbid orangnya lebih sakit. Wajar saja secara logika bisa dibandingkan bahwa pasien akan menderita lebih berat dibandingkan orang yang tidak punya mortalitas," paparnya. 

Meski begitu, ia menyampaikan bahwa kondisi komorbid belum tentu jadi lebih mudah terinfeksi virus corona.

"Saya tidak tahu apakah hipertensi atau penyakit tidak menular lain jadi penyebab terinfeksi covid. Karena penularannya kan melalui saluran napas," ucapnya.

Baca Juga: 8 Bulan Corona Jadi Pandemi, Lebak Baru Punya Tempat Karantina Pasien COVID

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI