Awas, Kemenkes Sebut Mager Bisa Berisiko Sebabkan Hipertensi

Selasa, 13 Oktober 2020 | 14:25 WIB
Awas, Kemenkes Sebut Mager Bisa Berisiko Sebabkan Hipertensi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang berisiko sebabkan komplikasi seperti jantung koroner dan stroke. Menurut Kementerian Kesehatan, penyebab utama dari hipertensi sebenarnya pola hidup tidak sehat.

"Sebenarnya hipertensi sangat mungkin dicegah tapi memang membutuhkan perubahan perilaku individu," ujar  Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Cut Putri Arianie dalam webinar Kemenkes, Selasa (13/10/2020).

Ia memaparkan, data Riskesdas disebutkan, 7 dari 10 orang Indonesia tidak menyadari punya penyakit tidak menular, termasuk hipertensi. Menurut Cut, banyak dari mereka yang baru datang ketika tekanan darah sudah sangat tinggi. 

Oleh sebab itu, Cut mengingatkan bahwa setiap orang sebaiknya mengetahui faktor risiko tubuhnya terhadap hipertensi. Beberapa di antaranya seperti kurang aktivitas dan kebiasaan merokok. Selain itu juga konsumsi gula, garam, lemak berlebih yang ditandai dengan berat badan berlebih. 

Baca Juga: Ngidam Makanan Asin Tapi Takut Gemuk, Ini 5 Jenis Camilan Sehat Buat Kamu!

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi malas gerak. (Sumber: Shutterstock)

"Faktor risiko mager, kurang aktivitas fisik itu juga salah satu penyebab meningkatkan faktor risiko hipertensi. Merokok, berat badan berlebih. Kita tidak sebut obesitas karena itu sudah harus diobati. Tapi berat badan berlebih, lewat dari berat badan ideal harus hati-hati," tuturnya.

Menurut Cut, orang dengan faktor risiko tersebut harus rutin mengukur tekanan darah minimal satu bulan sekali. Diikuti dengan mengukur kadar gula darah dan indeks masa tubuh. 

Sedangkan orang sehat atau tidak punya faktor risiko, disarankan melakukan screening risiko secara berkala minimal setiap 6 bulan sekali sampai 1 tahun sekali. 

Sementara itu, Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (PERHI) dr. Erwinanto Sp.J(P) menjelaskan bahwa hipertensi bisa mengancam sejak usia muda. Terutama bagi yang memiliki tekanan darah normal tinggi. 

Ia menjelaskan tekanan darah normal tinggi berkisar antara 130-139 per 85-89 mmHg. Menurut Erwin, tekanan darah normal tinggi kebanyakan dialami anak-anakmuda. 

Baca Juga: 5 Jenis Camilan Sehat Untuk Penuhi Hasrat Ngidam Makanan Asin

"Mereka yang punya tekanan darah normal tinggi memiliki risiko untuk hipertensi dalam waktu lima tahun," ucapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI