Suara.com - Dokter spesialis luka dr. Adisaputra Ramadhinata menjelaskan bagaimana permukaan kulit yang luka harus tetap terhidrasi dan terjaga kelembapannya.
Untuk itu ia menggangap penting penggunaan plester pada luka di tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
"Kelembapan itu penting. Ada penelitian dari tahun 1962, luka yang lembap karena ditutup akan sembuh lebih cepat dibandingkan luka dibiarkan terbuka supaya kering," jelas Adi dalam webinar bersama Hansaplast, Senin (12/10/2020).
Ia melanjutkan, luka yang dibiarkan terbuka dan menjadi kering justru berpotensi menghambat penyembuhan. Selain itu, luka terbuka juga secara otomatis berisiko membuat bakteri bebas masuk dan menginfeksi kulit.
Baca Juga: Amankah Memutihkan Kulit lewat Infus Whitening? Pakar Kupas Tuntas Faktanya
"Kalau (kulit) lembap, terhidrasi proses penyembuhannya lebih optimal," ucapnya.
Plester yang digunakan untuk menutup luka juga harus dijaga kebersihannya dengan rutin diganti. Karena idealnya plester digunakan agar bakteri tidak menginfeksi, maka mengganti plester sebaiknya disesuaikan dengan aktivitas yang dilakukan.
"Plester mudah basah, tentu diganti lebih sering. Atau karena sudah kotor. Tapi idealnya kalau aktivitas normal diganti dua kali sehabis mandi karena tetap ada risiko air masuk," paparnya.
Saat mengganti plester, kondisi luka juga harus diperiksa dikelembapannya. Luka yang kurang lembap biasanya ditandai dengan adanya koreng atau borok.
"Bisa lembapkan dengan salep luka. Itu sangat bagus menjaga kelembapan jaringan luka kemudian tutup lagi dengan plester," tutupnya.
Baca Juga: 6 Komposisi Kimia dalam Produk Skincare, Ketahui Sifat dan Fungsinya