China Dukung Indonesia Menjadi Pusat Vaksin Terkuat di Asia Tenggara

Senin, 12 Oktober 2020 | 17:32 WIB
China Dukung Indonesia Menjadi Pusat Vaksin Terkuat di Asia Tenggara
Penjaga stan pameran Ciftis di Beijing, Jumat (4/9), menunjukkan dua kandidat vaksin COVID-19 buatan Sinopharm dan Sinovac. (ANTARA/HO-GT)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China mendukung upaya Jakarta menjadi pusat produksi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara, kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi.

Wang mengatakan bahwa Indonesia memiliki kapasitas produksi vaksin terkuat di benua tersebut, menurut laporan Strait News.

Selain itu, Wang juga akan mendukung perusahaan China untuk meningkatkan kerja sama. menurut pernyataan Luhut setelah diskusi pada Sabtu (10/10/2020).

Relawan di kota Bandung, Indonesia, ibu kota provinsi Jawa Barat, sudah mengambil bagian dalam uji coba vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac Biotech China.

Baca Juga: Temukan 12 Kasus Positif, China Lakukan Tes Covid-19 pada 9 Juta Warganya

Kedua menteri juga membahas pengembangan tiga kawasan industri di kawasan Bintan, Batang dan Semarang, serta partisipasi universitas China dalam penelitian jamu di Sumatera Utara.

Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Peneliti meriset pembuatan vaksin Merah Putih di salah satu laboratorium PT Bio Farma (Persero), Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/8/2020). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Saat ini, Indonesia sedang mengerjakan inokulasi vaksin Merah Putih, dan memastikan akan tersedia dosis yang cukup untuk 270 juta rakyat.

Erick Thohir, Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, mengatakan vaksin Merah Putih diperkirakan akan diproduksi secara massal pada akhir 2021 atau 2022.

Namun, ia akan memprioritaskan vaksinasi terhadap masyarakat dengan menggunakan vaksin buatan negara lain terlebih dahulu pada awal 2021.

Ia menambahkan terkait vaksin Merah Putih, menurut kajian Eijkman baru bisa dilakukan uji klinis 1, 2, dan 3, mulai tahun depan.

Baca Juga: Karikatur 'Batman' Presiden China Nampang di Restoran, Picu Kontroversi

"Nanti diharapkan uji klinis 1, 2, 3 bisa dilaksanakan mulai tahun depan. Kalau uji klinisnya sukses, baru bisa produksi," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI